October 11, 2008

Lebaran 1429 H



Setelah hari pertama Lebaran dihabiskan mengunjungi saudara di Ibu Kota di lanjutkan dengan menonton Laskar Pelangi di tengah malam di Paris Van Java. Pada hari kedua Lebaran saya bersama keluarga besar pergi ke Jawa Timur untuk suatu keperluan Keluarga.

Perjalanan di mulai dari Stasiun Kereta Bandung, tepat pukul 19:00 kereta dengan nama Turangga dengan tenaga dieselnya membawa kami ke Surabaya. Jadi ingat lagu anak-anak berjudul naek kereta api.

Naek kereta api

Tut..tut..tut..

Siapa Hendak Turun

Ke Bandung Surabaya

Bolehlah naik dengan Percuma


Tapi pada kenyataannya naek kereta api tidak gratis, kalau naek kereta Angin seperti Lintang si anak Pesisir mungkin gratis.

Tiba di Surabaya kami di jemput oleh calon saudara saya, perjalanan pun dilanjutkan ke Kota Malang dimana kegiatan utama di laksanakan. Ternyata di Kota Surabaya yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia ada Universitas Pelita Harapan. Dari Surabaya ke Malang ternyata memakan waktu kurang lebih 3 jam dengan kota kota yang terlewati diantaranya Sidoarjo yang terkenal dengan semburan lumpurnya. Selama kurang lebih 15 menit saya menyempatkan melihat keadaan semburan lumpur Sidoarjo.

Dari Sidoarjo perjalanan dilanjutkan menuju Pasuruan kemudian Purwodadi and Finally Malang kota Bunga. (Bunga apa? bunga Apel?)



Tiba di Malang kami pun terkejut dengan keadaan kota ini, kota yang sangat mirip dengan Kota Bandung ini begitu sejuk jalan-jalan dan keadaan pusat kota begitu serupa dengan Bandung. Bahkan Jalan yang diberi nama Jl. Jaksa Agung Suprapto di Malang begitu mirip dengan jalan Ir. H Djuanda di Bandung, apakah mereka kembar identik (silly Question huh??) Tetapi dilihat dari keadaan kota Malang yang begitu tertib dan Bersih saya merasa iri. Ada satu hal lagi yang membuat saya tambah iri, bayangkan di tengah Alun-Alun Kota Malang ada layar besar yang menyiarkan English Premier League secara Live.

Hari Kedua di Malang saya menyempatkan untuk pergi ke Kota Batu untuk pergi ke Jawa Timur Park, tempat rekreasi yang katanya menyaingi Dunia Fantasi di Jakarta. Dengan harga tiket masuk Rp.40.000,- Saya pun masuk ke Jatim Park, ternyata di sana ada Tornado dan halilintar juga, tetapi setelah mengamati Tornado dan mendengar bunyi krek-krek-krek pada saat wahana berjalan, ditambah terjadinya getaran di tanah setiap tornado bergerak, saya memutuskan untuk naik halilintar saja.

















Setelah tiga jam di sana saya kembali ke Hotel untuk istirahat sejenak. Setelah istirahat sejenak ditambah energi yang berasal dari Ayam goreng perjalanan di lanjutkan ke Markas Arema Malang, Stadion Kanjuruhan Malang disana saya sempat melihat pernak-pernik Aremania dan bertanya pada seorang Aremania. Hmmph… ternyata Aremania adalah musuh besar Bonek Mania dan diseluruh Indonesia ini hanya di Surabaya yang tidak ada sekretariat Aremania, bahkan di Hongkong dan Chicago pun ada sekretariat Aremania.






Hari ke tiga saya kembali ke Surabaya untuk kemudian Pulang ke Bandung, sambil pulang saya sempat mencoba makanan khas Sidoarjo yang bernama Ote-ote setelah dilihat dan di coba ternyata Ote-ote tidak lain dan tidak bukan adalah Bala-bala..huh!!!, Perjalan panjang dengan sepuluh gerbong kereta pun kembali saya alami. Setelah 14 jam perjalanan akhirnya saya tida di Kota tercinta Bandung ayo bernyanyi:

Halo-halo Bandung

Ibu Kota Periangan..dst..

No comments: