July 31, 2011

Marhaban Ya Ramadhan

Istanbul 2005

Dinding stadion Kemal Ataturk seperti setipis kertas. Dari kamar ganti Liverpool, sorak sorai pemain AC Milan di ruangan yang berbeda begitu jelas terdengar. Semua pemain Liverpool tertunduk lesu. Tak ada yang berani menegakkan kepala. Pada malam final Liga Champions 2004/05 itu, Milan memberikan pukulan telak kepada Liverpool. Milan mampu unggul 3-0 saat jeda. Bek veteran Paolo Maldini membuka keunggulan pada menit pertama pertandingan. Sebelum turun minum, Hernan Crespo menambahnya dengan dua gol. Awal yang sempurna.

Tak mau disetir kemurungan, Rafael Benitez menghimpun nafas dan berdiri di tengah para pemainnya. Sang manajer sadar, dia hanya punya waktu 15 menit untuk mengembalikan kepercayaan diri tim. Ketika berjalan dari bangku cadangan menuju ruang ganti, benak Benitez dipusingkan mencari-cari kalimat dalam bahasa Inggris yang tepat untuk "menghidupkan" para pemainnya. Kalimat yang kemudian meluncur dari mulutnya sederhana saja.

"Jangan tundukkan kepala kalian. Kita Liverpool. Kalian bermain untuk Liverpool. Jangan lupakan itu. Kalian harus tetap menegakkan kepala kalian untuk suporter. Kalian harus melakukkannya untuk mereka", serunya.

"Kalian tak pantas menyebut kalian pemain Liverpool kalau kepala kalian tertunduk. Kalau kita menciptakan beberapa peluang, kita berpeluang bangkit dalam pertandingan ini. Percaya lah kalian mampu melakukannya. Berikan kesempatan buat kalian sendiri untuk keluar sebagai pahlawan."

Sebelum tim keluar kamar ganti, Rafa menyusun skema formasi baru di papan tulis. Untuk menghambat Kaka, Rafa meminta Dietmar Hamann bersiap tampil menggantikan Djimi Traore. Namun, ketika diberitahu Steve Finnan mengalami cedera, Benitez memanggil kembali Traore yang sudah mencopot sepatu dan berjalan ke kamar mandi. Keputusan terakhir, Finnan keluar, Hamann masuk.

Rafa sadar, tak ada lagi ruginya mengorbankan seorang pemain bertahan. Liverpool bermain dengan tiga pemain belakang dan kapten Steven Gerrard didorong lebih ke depan. Liverpool memang harus bangkit, sekarang atau tidak sama sekali.

Inilah lima belas menit yang menentukan. Lima belas menit yang mengubah segalanya. Babak kedua menjadi milik Liverpool. Sembilan menit berjalan, Liverpool menyulut sumbu ledak stadion. Dalam rentang enam menit berikutnya, Liverpool ganti mengendalikan situasi. Steven Gerrard memberikan gol inspirasional lewat sundulan kepala menyongsong umpan John Arne Riise. Tak lama berselang, tendangan keras jarak jauh Vladimir Smicer tak dapat ditahan Dida. Belum lagi Milan menata diri, pada menit ke-60, Gerrard dijatuhkan di kotak penalti oleh Gennaro Gattuso. Penalti! Awalnya, eksekusi Xabi Alonso sempat ditahan Dida, tapi bola muntah langsung disambar Alonso.

Cerita belum selesai. Kedudukan 3-3 bertahan hingga 90 menit. Pertandingan diperpanjang hingga 30 menit, tapi tetap tak bisa menentukan pemenang. Juara Liga Champions musim itu pun harus diselesaikan melalui babak adu penalti.

Sebelum "babak perjudian" itu dimulai, Jamie Carragher datang menghampiri kiper Jerzy Dudek. Carra menyarankan Dudek agar melakukan "sesuatu" untuk mengacaukan konsentrasi pemain Milan. Dudek langsung teringat rekaman video yang pernah disaksikannya. Kaki spaghetti! Saat adu penalti final Piala Champions 1984 melawan AS Roma, pendahulu Dudek, Bruce Grobbelaar, memelintir-melintir kakinya. Entah memang berpengaruh atau tidak, Grobbelaar berhasil membawa Liverpool menang dan merebut Piala Champions.

Trik yang sama dipakai Dudek ketika Andriy Shevchenko bertugas sebagai eksekutor terakhir Milan. Terbukti, trik kuno itu berhasil. Eksekusi Sheva mengarah ke tengah gawang dan dengan sebelah tangan, Dudek menahannya. Liverpool pun merajai Eropa! Jerih payah fans Liverpool yang terus menggemuruhkan dukungan untuk klub kesayangan mereka terbayar sudah!

Mukjizat di Istanbul ini kemudian diabadikan dalam film Fifteen Minutes That Shook The World. Betapa tidak, final Liga Champions musim itu sangat dramatis dan membuktikan segalanya mungkin terjadi di lapangan sepakbola.

Pascafinal Istanbul, hidup tak lagi sama. Tapi, hidup juga berjalan terus. Satu per satu figur pemain heroik, seperti Harry Kewell, Milan Baros, Djibril Cisse, Luis Garcia, Dudek, dan Smicer meninggalkan Anfield dan melanjutkan karir di klub baru.

Sebagian tetap tinggal, terutama Gerrard. Sang kapten sempat disebut-sebut akan hijrah ke Chelsea musim panas 2005 itu. Tapi, Istanbul mengubah segalanya.

"Bagaimana mungkin saya pindah setelah mengalami final seperti ini?" ujar Gerrard.

Arak-arakan bus dengan atap terbuka dan kerumunan satu juta orang, 300 ribu di antaranya memadati St George's Hall, suatu hari di Mei 2005, pasti takkan pernah dilupakan Liverpudlian sepanjang masa.

Sumber :www.goal.com

July 22, 2011

Balada Sinetron

Sepertinya kebanyakan sinetron Indonesia membawa pengaruh buruk lebih parah dari pada film biru

Balada Sinetron

Memangnya tidak ada benda lain yang lebih keren yang bisa di tukar selain "PUTRI"? Ipad misalnya atau Wajit?, atau Sadel Becak?, atau Awi Gombong atau apalah asal bukan Nikita Willy..

July 21, 2011

Anjinglah

Anjinglah..
rasanya sudah terlalu banyak waktu yang saya buang untuk kamu, untuk kita, untuk mimpi saya, mimpi kamu, atau bahkan mimpi kita.
Mari kita akhiri saja, sampai disini, sampai hari ini, hari dimana kita masih bisa berbagi segelas kopi sambil membicarakan sekotak mimpi yang ingin kita cari.
Esok hari, ketika kita masih tetap berkawan, tak perlu lah kita bicara tentang mimpi-mimpi, mari bicarakan saja pertandingan bola dimana politik ikut bermain, mari bicarakan saja tentang anak jalanan yang masih saja bernyanyi disaat anak yang lain membaca dan berhitung.
Mari bicarakan apa saja asal bukan mimpi yang sampai kemarin ketika hari beranjak senja masih kita cari bersama.
Sudah saja..

Semu part 12

Terkadang rasanya sepi..
Sunyi, sunyi dan kembali sepi
Hanya tetesan air mata semu yang sesekali terdengar, jatuh tetes demi tetes membasahi tanah yang sedari tadi sudah dibasahi air hujan.
Nyatanya tanah ini sudah terlalu basah oleh hujan yang datang tak pernah sendirian
Lalu untuk apa kamu terus basahi tanah itu dengan air mata yang nyatanya tidak pernah ada.
Mari nikmati saja sunyi ini, sepi ini
Tidak perlu menangis karena belum tentu itu berarti
Mari tersenyum walau rasanya tak ingin
Mari tertawa walau nyatanya kita berduka

July 17, 2011

Karya Indonesia Adalah Kita


Notes: Gambar diatas selalu tampak begitu cemerlang setiap saya mau lewat simpang lima dari arah jalan karapitan..:D

July 16, 2011

Adele - 21


1, 2, 3 Action...!!!

"Aduh bentar saya masih bingung mau tulis apa, sebentar, tariiiik nafas duluu..ngerokok dulu 1/2 batang... dan mari kita action!!!"

Saya baru saja selesai mendengarkan album adele yang judulnya 21, yang katanya menjadi album paling laris tahun 2011 ini. "Wuiiih dahsyat.."

Menurut gossip yang saya dengar, sebelumnya tolong dicatat tebal-tebal pake times new roman 12, gosip bukan saya dengar dari insert, kabar kabari, cek ricek, kiss, dan teman-teman lainnya lho. Masih menurut gosip yang tadi saya bilang, katanya album ini album paling galau tahun ini (Semakin semangat download *Devil*). Dikarenakan adele menggarap album ini ketika dia sakit hati ditinggal kekasihnya.

Album yang dihasilkan setelah seorang musisi mengalami patah hati dan kegalauan yang mendalam biasanya sangat highly recommended dari segi lirik (Itu menurut saya lho kakak..). ''tidak percaya"? Mari kita sejenak melirik ke belakang album-album tipe ini, ada battle studies dari John Mayer, ada Januari dari Glenn Fredly, yang terakhir Andien dengan "aduh saya lupa judulnya" Pokonya yang itu lah yang moving-moving.
See!! Keren-keren kan?
Tapi itu kan pendapat saya lho.. Tidak tahu kalau pendapat anda-anda.

"Iklan Sejenak"

Back to Adele
"1, 2, 3 Action!!!"
Album dibuka dengan lagu "Rolling in the deep" yang juga jadi single pertama album ini. Menunjukan kalau Adele sudah sembuh dari sakit hatinya, kalau kata ABG sekarang "sudah gak galau lagi kakak" kalau kata Andien udah "moving on" Lirik-lirik seperti "You're gonna wish you never had met me, Tears are gonna fall, rolling in the deep" seperti ingin menekankan kalau "Aku.. Kamu.. Kita, END!!" mungkin itu kata adele.

"Turning Tables" masih nyeritain gimana kekesalan dia sama mantan cowonya, curhat-curhat begitulah. Dari mulai pertengkaran yang muncul dari hal-hal yang entah apa sampai akhirnya doi kembali ngomong "Aku.. Kamu.. Kita, END!!
Kalo dalam lagunya dia bilang gini:
"God Only knows what we're fighting for", "Under your thumb i can't breathe" "So i won't let you close enough to hurt me", "It's time to say good buy to turning tables"

Layakanya kebanyakan wanita yang patah hati, yang pada umumnya terkena Roller Coster Mood Syndrome, terkadang merasa sedih sekaliiii, merasa ingin mterus menangis, sampai habis paseo bertumpuk- tumpuk, terkadang merasa semangat, merasa sudah sembuh, merasa kuat bahkan dari samson sekalipun. Adele pun tampak mengalami sindrom seperti itu, di Lagu berikutnya seakan ingin melakukan pembenaran atas tindakan galaunya ia menulis lirik-lirik seperti "Some say I'll be better without you, But they don't know you like I do" dan "He won't go, He can't do it on his own, If this ain't love, then what is?"

Lagu terakhir dan paling sering di putar di Ipod saya adalah lagu "Hiding My Heart" yang jadi lagu bonus atau bahasa kerennya bonus track. Di Lagu ini seakan semua misteri terkuak..huahahaha.. Cuihhh sekali bahasa saya yah!? Di lagu ini sepertinya semua cerita dikemas ulang dan cerita di 14 lagu sebelumnya diceritakan kembali dalam 1 lagu, lirik-lirik yang biasa tapi jero itu yang muncul di lagu ini. Mari cek beby cek bait pertama:
This is how the story went
I met someone by accident
who blew me away
blew me away
And It was in the darkest of my days
When you took my sorrow and you took my pain
And buried them away, you buried them away

Bait selanjutnya:
But like everything I've ever known
you'll disappear one day
So I'll spend my whole life hiding my heart away

"Nyeri-nyeri moal bisa di ubaran" sepertinya salah satu lirik lagu yang sangat berkorelasi dengan album Adele yang kedua ini..
Mari kita dengarkan bersama, renungi, eittssss..jangan lupa beli paseo, siapa tau kamu nangis pas lagi dengerin lagu-lagunya....

July 10, 2011

“Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalisnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua orang cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang pangan kepadanya?”

- Soekarno, Pidato di BPUPKI, 1 Juni 1945 -

July 8, 2011

Ayo kita Rajin


Diligence is the mother of good luck. - Benjamin Franklin -
Sok atuh geura di gawean Mumpung Keur DAEK -idiotyque-

Kerja Rodhi

Siang ini saya menyempatkan berbicang dengan teman saya yang sebut saja namanya Cule. Sudah lama juga saya tidak berbincang dengan dia.

Saya menyapa terlebih dahulu "Le, nyieun banner sabarahaannya?"
"Sabaraha meter? 1x1 meter teh 25 ribu" jawab kawan saya sambil makan tempe goreng dan memegang perutnya yang tambun sekali.
Dengan sedikit sinis saya bertanya "geus dibatikeun ku maneh can eta teh?"
"Acan lah urang mah berniat baik weh, rek nulungan, sok weh maneh nyieun desain na engke ku urang dianteur teu kudu mere imbalan nanaon, bae lah kerja rodhi ge" Cule menjawab dengan sedikit kesal.
Saya pun merenungkan kata-kata teman saya tersebut, sambil sedikit memasang muka iba saya pun menganggukan kepala tanpa mengucapkan terima kasih.
Setelah beberapa saat kami terdiam akhirnya teman saya berkata "Jadi teu rekaman teh? geus mayar 500 rb di bere dua shift" (FYI: biaya untuk rekaman 1 shift adalah 400 ribu untuk bayar studio dan 100 rb untuk bayar operator, dan cule kawan sya itu adalah seorang operator)
Mendengar kawan saya bertanya saya pun berkata "Jadi atuh, bener 500 rb dua shift?, naha bisa?" .
Dengan cepat teman saya menjawab "Bisa lah, engke ku urang di pangmayarkeun 500 rb deui, urang nyumbang".
Tidak kalah cepat sayapun membantah "nya teu kitu mereun, maneh nyumbang 300 rb"
Dengan ngotot teman saya menjawab "Pan aya biaya operator 100 rb ari maneh, jadi mun manhe mayar 500 rb mah kurang 500 rb"
Sambil meanrik nafas agar terlihat bijak saya menjawab "Pan operatorna maneh Le, jadi maneh nyumbang 300 rb plus tenaga maneh, bener pan?"
"njis, aing kerja rodhi dong" Seru kawan saya sambil kembali mengunyah tempe buatan ibu Yanti.
"Ya hidup mah keras mereun, terkadang maneh dipaksa kerja rodhi atas nama pertemanan" Jawab saya sambil berlalu...

July 6, 2011

Cepat Pulang (3)

Terkadang saya hanya ingin berbaring disitu
Saat matahari dan hangatnya beranjak pergi
Tanpa suara, tanpa cerita, ataupun gelak tawa
Hanya kita berdua memandang jauh ke langit
Dan kita tersenyum karena kita berdua

Cepat Pulang (2)

Ada apa pagi ini?
Segelas kopi sudah tersaji, bersama kicauan burung dan sinar matahari
Tanpa kamu yang biasanya belum sikat gigi
Tersenyum walau belum mandi

Lalu kapan kita akan bercinta lagi?
Bersama pagi dan sinar matahari
Makan bubur, minum kopi
saling bercerita walaupun belum mandi

Cepat Pulang

Nothing but an empty paper

July 2, 2011

Playlist bulan Juli



1. Frau - Glow
2. Frau - Merakit mesin Penenun Hujan
3. Frau - Sepasang kekasih yang pertama kali bercinta diluar angkasa
Belajar tanpa berfikir itu omong kosong......