October 11, 2008

Efek Rumah Kaca

Sebenarnya saya agak telat mengenal Band yang digawangi oleh Adrian pada Bass, Akbar pada Drum, dan Cholil pada lead vocal dan gitar. Sebelum mendengar album perdana dari trio asal Jakarta ini, saya sudah pernah menonton penampilan live mereka saat mereka diplot menjadi band pembuka konser The Radio Dept di Eldorado Bandung, setelah membaca ulasan mengenai mereka dibeberapa media nasional, akhirnya saya memutuskan untuk membeli album perdana mereka.

Album yang awalnya saya anggap biasa-biasa ini ternyata setelah didengarkan berkali-kali menimbulkan kesan yang baik bagi kuping saya. Setelah didengarkan dengan cermat lagu-lagu mereka seakan-akan memberikan kesan mendalam bagi saya. Album efek Rumah kaca ini dibuka dengan lagu berjudul “Jalang” lagu yang menggambarkan bagaimana kedudukan minoritas dilingkungan kita yang kerap kali dianggap aneh dan tidak lazim. Lagu kedua “Jatuh Cinta itu Biasa Saja” seakan-akan menyindir kehidupan masyarakat pada umumnya khususnya ABG (red: Anak Baru Gede) yang sepertinya inta mudah terbuai oleh. Berlanjut pada lagu “Bukan Lawan Jenis” dan “Belanja Terus Sampai Mati” yang menggambarkan pola hidup orang Indonesia yang pada umumnya konsumtif.

Ada tembang yang sedikit unik yang didedikasikan untuk pejuang HAM Munir, yang berjudul “Di Udara” dimana pada lagu ini digambarkan bagaimana orang-orang mengancam dan akhirnya membunuh Munir di atas pesawat. Tembang yang menjadi favorit saya berjudul “Melankolia” yang menggambarkan seorang manusia melankolis dengan segala kemurungan dan kecintaannya terhadap kesedihan. Secara keseluruhan Album perdana ERK bisa memberikan penyegaran terhadap penikmat musik yang bosan dengan tema-tema cinta melulu yang akhir-akhir ini semakin ramai.

No comments: