October 31, 2011
October 27, 2011
Dalam Rindu Kita Bertemu
Waria
Lebih dari itu, waria memiliki semua perasaan dan kepekaan wanita, tanpa perlu menderita kanker payu dara, atau penyakit sekitar indung telur. Bahkan tak perlu risi atau pusing-pusing saat menstruasi.
Waria mengambil semua kelebihan wanita, tanpa mengambil penderitaannya
October 22, 2011
tai anjing lah
Memang sudah dari sanahnya hidup itu bergelombang, ada naik ada turun. Terkadang kita berada diatas, dipuncak, periode senang, dimana ujian bernama kesombongan atau lupa diri biasanya hadir, namun ada kalanya kita berada dibawah, dimana biasanya di titik ini ujian yang datang lebih berkenaan dengan kesabaran atau ketabahan kita dalam menjalani hidup dalam periode susah.
Layaknya gelombang air laut, hidup itu tidak selamanya pasang, pun tidak selamanya surut. Hidup tidak selamanya sedih dan tidak pula selamanya senang. Namun jika saat ini hidup itu tidak menyenangkan bukan berarti kita tidak menikmati dan mencintai hidup. Bagaimana mungkin kita bisa mencintai hidup seutuhnya jika kita hanya mencintai segala kebaikan dalam hidup. Bukankah kesedihan yang membuat kebahagiaan itu begitu berarti. Bagaimana mungkin kita ingin jadi manusia seutuhnya jika kita tidak benar-benar mencintai hidup seutuhnya. Bukankah dualisme yang membuat hidup itu lebih utuh.
Jika hari ini hidup terasa begitu tidak menyenangkan bukan berarti kita boleh untuk tidak mencintainya. Cintai dia dengan segala sifatnya buruknya. Hidup itu begitu menyenangkan ketika kita mencintai dia apa adanya.
October 21, 2011
Dewasa itu apa
Dulu waktu saya masih kuliah di Setiabudhi, saya pernah menegur teman saya yang selalu bersifat kekanak-kanakan. Tapi dengan santai nya dia menjawab "Jadi dewasa mah membosankan" Seakan mengingatkan akan jawaban teman saya bertahun-tahun lalu, barusan teman saya yang dengan tingkat kepercayaan diri tinggi menamai dirinya hujan menuliskan "Menjadi dewasa itu ngga seru lagi semuanya.."
Lalu terpikirkan oleh saya "Apa esensi dewasa itu?"
Apakah dewasa itu sama dengan berkumis dan berjanggut bagi pria, dan mulai mengenakan penyangga dada bagi wanita?
Apakah dewasa itu dimulai ketika kita mulai mempertanyakan hal-hal menyebalkan seperti "Kenapa nobita dan shizuka tidak pernah berganti pakaian?" "Bagaimana mungkin superman menyembunyikan sayap dibalik kemejanya tanpa membuat orang lain curiga?", "Untuk apa superman memiliki sayap kalo dia bisa terbang tanpa sayap?"
Apakah Dewasa itu ketika kita mulai banyak berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari tiap tindakan kita? Apakah dewasa itu ketika kita mulai memasukan batasan-batasan bernama "realitas" kedalam mimpi-mimpi dan harapan kita?
October 20, 2011
Di tinggal tidur mungkin
Tidak kah kamu tahu, betapa menyenangkan mengakhiri hari hanya dengan mendengar suaramu.
Mendengarkan cerita-cerita tentangmu saat kita tidak bersama, membiarkan kamu tertawa mendengarkan cerita-cerita ketika kita belum benar-benar bersama.
October 19, 2011
Dewasa itu apa
Tapi kalau orang dewasa diberi fiksi, mereka mulai mengajukan pertanyakan-pertanyaan yang sangat bodoh, seperti "Bagaimana cara superman menyembunyikan sayap di balik kemejanya? Lalu untuk apa dia menggunakan sayap kalau dia bisa terbang tanpa sayap?", "Bagaimana mungkin Nobita dan Shizuka tidak pernah berganti pakaian dan tidak pernah naik kelas?", "Siapa yang mengisi angin ban-ban dari batmobile?" it's fucking made-up story you idiot!! tidak ada yang memompa bannya.
October 15, 2011
22:00 WIB
October 14, 2011
October 13, 2011
Keterbatasan
Buat saya gagal dan berhasil itu relatif. Sama seperti baik dan buruk, atau benar dan salah. Tidak ada nilai mutlak disana.
Tadi siang, ketika saya sedang berjalan bersama pacar saya, dia mengeluhkan tentang progress tugas akhir yang sedang dia kerjakan "Udah oktober nih, belum ada progress." Entah kenapa saya tidak setuju dengan perkataannya, bukan karena tidak sayang.Tapi karena faktanya tidak seperti itu. We are moving on, whether we aware of it or not. Kita sadari atau tidak, proses itu selalu ada, sekecil apapun itu.
Banyak orang menganggap keberhasilan sebagai langkah maju, sedangkan diam, apalagi mundur ke belakang, sering kali dianggap sebagai kegagalan. Nyatanya, dalam hidup yang banyak orang analogikan sebagai sebuah perjalanan, tidak ada jalan yang tanpa hambatan, tidak ada jalan yang membuat kita bisa terus melaju tanpa perlu berhenti, mundur, atau berputar arah. Selalu ada hambatan yang membuat kita berhenti melangkah ke depan.
Seperti kata pepatah “Manusia hanya bisa berusaha, Tuhan juga yang menentukan” Dalam hidup, ada kalanya kita memang tidak bisa mencapai apa yang kita inginkan. Ketika bibir sudah basah dengan ratusan doa yang terucap, badan sudah basah dengan keringat usaha, dan kepala sudah mau pecah karena terlalu banyak berpikir, namun mimpi belum juga diraih. Apa yang kita inginkan tidak juga sejalan dengan apa yang Tuhan inginkan. Mungkin sudah saatnya kita untuk melepaskan. Berhenti memaksa untuk maju, mundur sedikit kebelakang lalu berputar mencari arah lain.
Mungkin mengejar mimpi yang lain akan jauh lebih baik bagi kita, karena dengan membiarkan diri mengejar sesuatu yang bukan untuk kita hanya akan menahan semua potensi yang kita miliki. Apa gunanya mengejar milik orang lain, jika mungkin apa yang akan kita miliki jauh lebih hebat dari pada milik orang lain yang sedang kita kejar.
Banyak orang mengalami saat-saat terpuruk hanya karena tidak mampu mengejar apa yang mereka inginkan, mobil mewah berwarna merah buatan italia, pekerjaan dengan vip access di mana-mana, uang bergudang-gudang, atau bahkan seorang gadis yang menurut mereka jauh lebih sexy dari pada sepotong paha ayam KFC. Mereka membiarkan kesedihan menutup segala kesempatan. In fact, the world isn’t going to stop just because you’re crying yourself to sleep every night and yet crying more and more each morning. Roda kehidupan tidak pernah berhenti hanya karena kamu lelah ikut berputar.
It’s okay to go down deep for a while. Bersedih dan nikmatilah. Berhenti sejenak untuk berpikir lalu kemudian berputar dan mencari arah lain jauh lebih baik dari pada terus memaksa masuk ke jalan yang salah.
Just let it go, and find another dream. Melepaskan untuk kemudian mencari arah lain tidak berarti kalah. Menjadi pecundang tidak sama dengan menjadi orang yang menyadari keterbatasan. Bukankah manusia itu tempatnya salah? Jadi mengapa mesti malu jika kita mengejar mimpi yang salah.
Diluar sana, dimana roda kehidupan terus berputar dengan angkuhnya masih banyak mimpi indah yang bisa kita kejar. Bukankah manusia itu punya jutaan mimpi yang selalu hadir dalam setiap renungan. Kita hanya perlu sedikit merasakan untuk tahu mana mimpi yang akan kita kejar.