September 28, 2011

Surat Cinta

Walaupun tidak pakai kertas berwarna pink yang kemudian dimasukan kedalam amplop yang tidak kalah pink berhiaskan perangko seharga seratus rupiah dan dikirim bapak-bapak berkumis bermotor oranye.
Tetap saja namanya surat cinta. Menyenangkan untuk dibaca.

Pagi tanpa kopi

Ada apa pagi ini?
Segelas kopi belum tersaji, hanya kicauan burung dan sinar matahari
Sprei yang kita gunakan alas bercinta semalam masih tergeletak berantakan
Menjelaskan bahwa cinta memang tidak beraturan
Seorang biduan bernyanyi lagu patah hati
Berdendang tentang indahnya kemarin dan hancurnya hari esok
Ketika Esok tak lagi indah lalu mengapa hidup harus terus berlanjut?

Ada apa pagi ini?
Segelas kopi belum tersaji, hanya kicauan burung dan sinar matahari

September 21, 2011

Kamu pikir itu Lucu

tai

Selamat pagi matahari
Sudahkan anda mandi dan menggosok gigi pagi ini?
Duduk di beranda ditemani goreng pisang dan wangi melati
Kembali bersinar karena kamu begitu mencintai Bumi

September 20, 2011

Goenawan Mohammad - Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi

Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari
Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba
Kudengar angin mendesak ke arah kita

Di piano bernyanyi baris dari Rubayyat
Di luar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata
Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba

Aku pun tahu: sepi kita semula
bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata
Pohon-pohon pun berbagi dingin di luar jendela
mengekalkan yang esok mungkin tak ada

1966

September 15, 2011

September 14, 2011

Time is very slow for those who wait.
Very fast for those who are scared
Very long for those who lament
Very short for those who celebrate
But for those who love time is eternal
-Shakespeare-

September 11, 2011

Ini Puisi

Kini tinggallah aku sendiri
Tanpa kamu disini
Sedih..
Hari-hari berlalu
Siang berganti malam, malam berganti siang
Matahari dan Bulan saling menggantikan
Matahari bersinar dan bulan memantulkan
Kadang-kadang hujan
Kadang-kadang tidak
Aku sedang duduk di sana
Seorang wanita bersepada lewat
Jatuh..
Aku tertawa..

September 10, 2011


The Godfather Wearing Fred Perry

Bob Marley on how to love a woman

“You may not be her first, her last, or her only. She loved before she may love again. But if she loves you now, what else matters? She’s not perfect - you aren’t either, and the two of you may never be perfect together but if she can make you laugh, cause you to think twice, and admit to being human and making mistakes, hold onto her and give her the most you can. She may not be thinking about you every second of the day, but she will give you a part of her that she knows you can break - her heart. So don’t hurt her, don’t change her, don’t analyze and don’t expect more than she can give. Smile when she makes you happy, let her know when she makes you mad, and miss her when she’s not there.”

- Bob Marley-

September 9, 2011

Happiness

Di taman yang katanya bau pesing dan banyak banci tampak sepasang kekasih sedang duduk bersama, tangan mereka saling berpegangan, seakan tak mampu mereka lepaskan karena menurut mereka cobaan hidup terlalu berat untuk dihadapi sendirian. Susah senang di hadapi bersama. Sesekali mata mereka saling bertemu "aku cinta kamu" "Aku juga" kata yang sebetulnya tidak pernah terucap tapi terdengar sampai ke hati mereka. Seakan lupa bahwa sebetulnya tugas hati itu bukan untuk mendengar.
Tiba tiba si wanita bertanya
"Kamu bahagia sama aku?"
Tanpa perlu berfikir lama si lelaki langsung menjawab
"Iya bahagia, kenapa emangnya? kenapa nanya nya aneh gitu?"
"Soalnya aku tuh gak pernah ngerasa cukup ngebuat kamu bahagia?"
"Ngeliat kamu seneng aja saya udah seneng"
"Gak bisa gitu dong. Kamu harus seneng juga.. aku pengen kamu seneng"
"Lah.. saya kan udah seneng"
"Tapi gak bisa gitu. Aku pengen buat kamu seneng"
"Ya gampang.. kamu tinggal seneng aja, nanti saya ikutan seneng"
"Kamu gak bisa kaya gitu, gak bisa asal aku seneng kamu seneng, klo aku lagi gak seneng gimana?" kamu ikutan gak seneng?"
"Ya memang hidup kan gak selalu harus seneng"
"Tapi bukan itu inti pertanyaannya! Kamu gak bisa terus-terusan nyenengin orang tanpa pernah mementingkan kepentingan pribadi"
"Kepentingan pribadi saya ya nyenengin orang, nyenengin kamu, jadi pacar kamu juga itu kan kepentingan pribadi saya"

***

Timbul pertanyaan apa sesungguhnya kebahagiaan hakiki itu?. Apakah rasanya sama seperti kamu lulus UMPTN? Apakah rasanya sama seperti ketika ibumu bilang kamu boleh makan permen belang-belang ketika kamu kecil dulu? Apakah rasanya sama seperti ketika kamu menang lotre? hmmph tunggu jangan lotre.. mungkin hadiah kuis? T-Shirt? Kompor Gas? Anggur merah? Sendal jepit merk Swallow original? Gitar Fender? atau mungkin tanaman kaktus? apa pun yang pada hakikatnya berupa hadiah?
Apakah rasanya bahagia itu seperti hal-hal diatas?

Saya punya cerita seperti ini:

***
Ada seorang pria namanya Asep yang mencintai seorang wanita bernama Bulan. Sudah bertahun-tahun Asep menyimpan perasaannya, ia malu untuk mengungkapkannya. Bukan karena malu, atau tidak mau, tapi karena Asep merasa perlu banyak persiapan yang hanya dia yang tau apa, untuk mendapatkan cinta Bulan.

Asep tidaklah buruk rupa, seperti namanya yang merupakan kependekan dari "kasep" yang berarti ganteng, Asep juga memiliki wajah yang tampan, tidak sedikit yang menyukainya, sebut saja ada Fatma, Wati, Ani, Lina dan masih banyak lagi yang lain. Beberapa dari mereka bahkan ada sudah menyatakan perasaan mereka terhadap Asep. Tetapi karena Asep sudah menyukai Bulan maka semua di tolaknya.

Layaknya manusia sosial lainnya, Asep juga memiliki teman curhat yang dalam cerita ini berjenis kelamin wanita sebut saja namanya Euis (Kependekan dari Geulis). Asep selalu menceritakan proses PDKT nya terhadap bulan kepada Euis. Dari mulai saling mengisi testimonial di Friendster, saling komen satus facebook, cerita tentang bagaimana dia menjemput Bulan di tempat les menjahit, sampai makan nasi timbel di kebun binatang Bandung. Sebagai sahabat Euis tentu ikut senang dan terus mendukung walau sebetulnya diam-diam Euis juga mencintai Asep.

Singkat cerita. Asep akhirnya menyatakan perasaannya pada Bulan. Suatu malam yang kebetulan malam minggu, Asep mengajak Bulan ke sebuah kedai baso yang banyak lilinnya. Malam itu Asep terlihat tampan sekali. Ia menggunakan kemeja putih dengan dasi kupu-kupu, baju yang ia padankan dengan celana lepis ketat warna hitam. Sayang hari sebelumnya sepatu asep kehujanan dan belum kering. Karena ia selalu ingat perkataan ayahnya "Jang naon gaya mari make barang batur mah" maka malam itu Asep memutuskan untuk memakai sendal Jepit saja. Bulan malam itu tidak kalah cantiknya, dengan gaun warna BW dan sepatu kaca yang kata penjualnya sama dengan punya cinderella.
Setelah sama-sama memesan satu satunya menu yang tersedia yaitu baso dan ngobrol tenang ini itu dan itu ini. Asep pun tiba tiba memegang tangan Bulan dengan lembut. Setelah mengambil nafas panjang Asep berkata
"Bulan.. Asep teh sayang sama Bulan. Bulan mau gak jadi kabogoh Asep?"

Lanjutan Versi Satu:
Ternyata selama ini Bulan hanya menganggap Asep sebagai kaka saja, dan malam itu mereka sepakat untuk menjadi Kaka adek saja. Asep pun bersedih karena tidak bisa menjadi kekasih Bulan.
Berita itu cepat tersebar dan membuat fans-fans seperti Ani, Lina, Fatma, dan Wati merasa senang karena masih memiliki kesempatan untuk medapatkan Asep. Sementara itu ditempat lain, Euis bingung dengan perasaannya. Sebagai sahabat Asep dia pun bersedih karena Asep kegagalan yang di terima sahabatnya. Tetapi dilain pihak dia senang karena pria yang dia cintai tidak jadi berpacaran dengan wanita lain.

Lanjutan Versi Dua:
Bagai gayung bersambut, perasaan sama pun dirasakan Bulan. Di bawah sinar purnama di tambah sedikit cahaya lilin, Asep dan Bulan akhirnya jadian. Pacaran!
Seiring dengan berubah nya relation status Facebook Asep dan Bulan dari it's complicated menjadi In a Relationship With berikut tanggal anniversary nya. Maka terjadi perubahan besar dari status-status facebook fans-fans Asep. Dari yang tadinya bernuansa jatuh cinta seperti "Ya Olloh, hari ini dia ganteng bangeeeet", "Seneng bisa ketemu dia di warung bi Leha", "Makasih senyumnya" menjadi status-status berbau malapetaka seperti "Tuhan, aku bersama mu!", "T.T", atau "Rasanya seperti meminum Pil Pahit" dan lain sebagainya. Pokonya sedih!!!

Berbeda dengan yang para groupies, Euis lebih hati-hati dalam mengupdate status. Perannya sebagai sahabat sekaligus pemuja rahasia membuat dia sulit untuk benar-benar berekspresi melalui jejaring sosial. Akhirnya ia memilih untuk tidak update status FB dan memilih diam, mematikan billing warnet dan segera pulang untuk kemudian menangis, tidak lupa sebelum menangis dia sempat mengirim pesan singkat ke handphone Asep "Duuh yang jadian, diantos ah traktirannya". Setelah itu Euis pun memutuskan untuk pergi menjauh dari kehidupan Asep yang kini bahagia bersama pacar barunya. Bulan.

Waktu terus berjalan, hari hari berlalu, siang berganti malam, malam berganti siang, matahari dan bulan saling menggantikan. Hujan kadang-kadang turun dan kadang-kadang tidak. Asep berbahagia dengan pacar barunya, walau terkadang dia merasa sedih karena kehilangan Euis, Euis yang pergi dengan alasan yang tidak pernah di ketahui Asep. Tapi nyatanya kesedihan itu tidak begitu terasa karena Asep punya pacar baru. Bulan. Dan dia bahagia.

***TAMAT***


Kebahagian dan kesedihan itu seperti sendal jepit yang digunakan Asep ketika hendak menyatakan cinta kepada Bulan. Sepasang. Datang bersamaan.
Ketika kamu mendapatkan hadiah kompor gas, bukankah dilain pihak ada orang yang kecewa karena tidak mendapatkan hadiah tersebut?
Lalu apa kebahagiaan hakiki itu?

September 6, 2011

Gravitasi

Sejauh apapun saya pergi melangkah
Selalu ada alasan untuk saya kembali pada mu
Bukan untuk kembali menyayangi kamu
Tapi benar-benar kembali padamu
Karena nyatanya sejauh apapun saya pergi
saya tidak pernah membawa rasa sayang itu pergi bersama saya.
Tatapan lembut dan kasih sayang mu itu seperti gravitasi
Selalu berhasil menarik saya kembali
Senyum itu, Sentuhan itu
Selalu membuat saya jatuh
Jatuh jauh lebih dalam

Girls will be girls








September 5, 2011

Soundtrack of September

1. Vina Panduwinata - September Ceria
2. Thievery Corporation - Sweet Tides
3. Class Actress - Keep You
4. Sara Bareilles - Gravity
5. Sean Lennon - Parachute
6. The Bird And The Bee - Again and Again (Bossanova Version)
7. White Shoes and The Couple Co. - Bersandar
8. Jack Johnson - Anything but the truth
9. Morissey - The Last of The Famous International Playboy
10. Blur- Girls and Boy