That's why some woman call they boyfriend : Tiis
August 21, 2013
Penting #6
Kalau memang sudah merasa lebih jujur dari pada mereka, lebih baik secara moral, tidak pernah berbohong sampai merugikan orang, tidak pernah korupsi walau hanya 100 rupiah, kalian boleh memaki sekencang mungkin, boleh menghina seenak perut, boleh mencaci dengan seburuk-buruknya kata pada para koruptor itu. Tapi kalau belum, lebih baik perbaiki diri dulu.
@fuadhsan
Fair
if you expect the world to be fair with you because you are fair, you're fooling yourself.
That's like expecting the lion not to eat you because you didn't eat him
-anonymous-
-anonymous-
August 3, 2013
Harapan akan Harapan
Saya selalu percaya dibutuhkan berbagai macam
sudut pandang untuk bisa memahami suatu keadaan secara menyeluruh. Begitu juga
untuk memahami Jakarta.
Belakangan saya gemar berjalan kaki dari
kantor ke tempat tinggal saya, walau secara jarak lumayan jauh dan cukup
membuat saya berkeringat. Tapi nilai tambah yang saya dapat dari berjalan kaki,
ternyata jauh lebih besar dari hanya sekedar capek, pegal, dan berkeringat.
Saya banyak belajar banyak hal dari
perjalanan-perjalanan tersebut. Saya mulai mengerti kenapa sedikit sekali orang
yang mau berjalan kaki atau naik sepeda ke tempat mereka bekerja. Dari mulai
kualitas udara yang buruk, hawa udara yang jelas-jelas tidak sejuk, trotoar
yang jauh dari kata layak, pengemis dan preman yang meresahkan, sampai tukang
ojek yang entah kenapa menurut saya annoying.
Sambil berjalan kaki ini juga saya mulai
mencoba mengkomparasi perbedaan antara keadaan yang saya temukan ketika saya
pulang berjalan kaki dan ketika saya memutuskan untuk memakai bus, dan mencoba
memahami kenapa seorang penulis asal jepang pernah berpendapat bahwa tingkat
kesabaran warga Jakarta sangat baik, Dia jarang atau bahkan hampir tidak pernah
mendengar warga Jakarta mengeluh tentang lamanya antrian busway, ugal-ugalannya
metro mini atau kopaja, macetnya jalanan ibu kota, dan beberapa permasalahan
lainnya, hingga akhirnya dia menyimpulkan dalam bukunya yang berjudul “Kangen
Indonesia” bahwa penduduk Jakarta itu sabar bukan main.
Tapi nyatanya, bukan itu kesimpulan yang saya
dapat setelah beberapa kali saya bepergian dengan menggunakan busway atau bus
kota sambil memperhatikan perilaku orang-orang Jakarta sehabis bekerja. Saya
melihat kepala-kepala yang selalu tertunduk, tubuh-tubuh yang terlalu letih,
dan otot-otot muka yang bahkan terlalu lelah untuk tersenyum. Saya tidak
menemukan apa yang orang Jepang itu bilang kesabaran, saya justru menemukan
kontradiksi dari kesabaran itu sendiri.
Menurut saya mereka bukan sabar, mereka sudah
berada di titik dimana perasaan skeptis muncul, mereka tidak lagi percaya bahwa
keadaan akan menjadi lebih baik, bahwa siapapun pemimpinnya, apapun ide
perubahan yang dia canangkan, hasilnya tidak akan jauh berbeda. Singkat kata
mereka, mereka itu kehilangan harapan. Sayang sekali memang, karena setahu saya
Harapan-harapan itu yang membuat manusia tetap hidup.
Hal-hal tersebut tidak saya temui dari
pejalan-pejalan kaki yang seringkali saya temui sepanjang perjalanan, meskipun
mereka menghadapi keadaan yang tidak lebih baik, kepulan asap hitam yang
terkadang terpaksa terisap, permukaan trotoar yang memperpendek usia alas kaki
kami, ataupun motor-motor yang terkadang mencoba mengambil jatah kami.
Ekspresi yang saya temui jauh lebih positif,
daripada yang saya temukan di halte-halte busway atau bangku-bangku metromini.
Lengkungan senyum masih sesekali terlihat di wajah yang mulai berkeringat,
tawa-tawa kecil tercipta dari percakapan antara beberapa orang yang mungkin
baru saling kenal. Dan tentu saja, saya masih melihat ada harapan di binar
binar mata mereka, harapan akan perubahan yang lebih baik, yang mungkin datang
dengan kecepatan yang sama dengan ayunan langkah mereka.
Harapan-harapan yang membuat kita berani untuk
bangun dan keluar dari selimut kita di pagi hari.
August 2, 2013
This is what i called music
I always think
"What are they
singing about, what is the meaning of their songs, what kind of sound is it,
they music sounds like come from another world, are they come form out of
space, shit.. I need the translator",
but then, i knew, language is irrelevant, lyric is only a
small part of a song. Their music always bring something good, The emotion, the
ambient, and the magical power that brings me to a place i have never been
before, a place where i feel comfortable. A place where there is only love and
happiness
August 1, 2013
My Sunrise
Where are you sunrise?
I miss your beautiful yellow light
I miss how you let me sing along the morning sounds,
With the voice that will never good, The lyric that not even proper
I miss how you let me tell the story
Story about my friends that you hate so much, story about last football match, about the economy inflation, and another stupid thing that you never want to listen to.
I miss how you let me live my dream, even the most unrealistic one..
I miss you my beautiful sunrise..
I miss your beautiful yellow light
I miss how you let me sing along the morning sounds,
With the voice that will never good, The lyric that not even proper
I miss how you let me tell the story
Story about my friends that you hate so much, story about last football match, about the economy inflation, and another stupid thing that you never want to listen to.
I miss how you let me live my dream, even the most unrealistic one..
I miss you my beautiful sunrise..
Menunggu Hujan Reda
Dua orang wanita yang duduk beberapa meter di depan saya tampak berdiskusi alot tentang meriahnya sebuah pesta, mereka membahas tentang teman mereka yang mabuk, tentang pakaian si A, pakaian si B, dan tidak lupa mereka juga membahas kisah kasih asmara yang mungkin terjadi di pesta itu, entah pesta apa, entah dimana, dan entah pestanya siapa.
Di sudut yang lain, dua orang tukang ojek yang sedang berteduh menunggu hujan reda, tampak berbincang tentang hari raya, tentang kemana mudiknya, bagaimana mudiknya, tentang anak mereka yang belum beli baju baru.
Ada juga dua orang asing yang kebetulan duduknya sebelah saya, yang satu menceritakan bagaimana dia menaklukan beberapa wanita lokal dengan uang yang dia punya, yang satu lagi begitu antusias mendengarkan, seperti anak Sekolah Dasar yang kagum ketika guru mereka menceritakan tentang Jendral Sudirman.. Hmmph...
Di sudut yang lain, dua orang tukang ojek yang sedang berteduh menunggu hujan reda, tampak berbincang tentang hari raya, tentang kemana mudiknya, bagaimana mudiknya, tentang anak mereka yang belum beli baju baru.
Ada juga dua orang asing yang kebetulan duduknya sebelah saya, yang satu menceritakan bagaimana dia menaklukan beberapa wanita lokal dengan uang yang dia punya, yang satu lagi begitu antusias mendengarkan, seperti anak Sekolah Dasar yang kagum ketika guru mereka menceritakan tentang Jendral Sudirman.. Hmmph...
#Penting 5
Jadi untuk apa sebetulnya kita hidup beramah tamah, dan mencari teman sebanyak-banyaknya kalau nantinya hidup yang kita jalani akan semakin mengkerucut hingga akhirnya mati terkubur sendiri
August Song
1. Passion Pit - It's not my fault, I'm happy
2. Passion Pit - Carried Away
3. Ellie Goudling - Anything could happen
4. Stereophonic - Grafitti on the train
5. The Temper Trap - Love Lost
6. Daft Punk - Something about us
2. Passion Pit - Carried Away
3. Ellie Goudling - Anything could happen
4. Stereophonic - Grafitti on the train
5. The Temper Trap - Love Lost
6. Daft Punk - Something about us
#Lebaran
Ini
bukan soal konsumtif, Tuan. Tapi, kami makan dengan daging ayam dan membeli
baju baru itu setahun sekali. Kami bahkan pertaruhkan nyawa untuk bisa meraih
kegembiraan yg cuma sesaat itu.
-acep iwan saidi
Subscribe to:
Posts (Atom)