November 30, 2012

Bos Hans


#Bahagia 1

Kebahagiaan itu urusan hati, bukan urusan kepala, jadi tidak perlulah memikirkan begitu keras apalagi sampai gila, bagaimana caranya untuk hidup bahagia. Cukup merasakan dan biarkan hati yang bekerja

#Penting 3

Setiap datang ke pernikahan teman atau kerabat, selalu ada yang bertanya "Kapan menyusul?"
Hidup itu bukannya harus beriiringan yah? Bersama-sama? kalau bisa selalu bergandengan. Bukan seperti balap mobil yang susul-susulan. Saling mendahului. Memangnya mau masuk surga sendiri-sendiri?

#Penting 2

Lalu kenapa oarang yang sudah meninggal itu harus buru-buru, harus kebut-kebutan, banting kiri banting kanan, nyalip sana, nyalip sini, terobos semua traffict light yang bercahaya merah. memang apa yang dia kejar? Apa yang membuat dia beresiko membuat orang-orang ikut mati bersama dia?

Jack Sparrow: No! Not good! Stop! Not good! What are you doing? You've burned all the food, the shade, the RUM!
Elizabeth Swann: Yes, the rum is gone.
Jack Sparrow: Why is the rum gone?
Elizabeth Swann: One, because it is a vile drink that turns even the most respectable men into complete scoundrels. Two, that signal is over a thousand feet high. The entire royal navy is out looking for me; do you really think that there is EVEN the slightest chance that they won't see it?
Jack Sparrow: But why is the rum gone?!

-pirates of the carribean-

November 28, 2012

November 27, 2012

Batik

Batik yang sebenar-benarnya, tidak mungkin berharga Rp 30 ribuan. Ia tidak bisa dijual grosiran dengan harga murah. Dan yang terpenting, ia tak bisa sama satu sama lain. Jika sama, sudah pasti Anda sedang memakai batik tiruan yang dijual massal. 

November 21, 2012

Ketika Hujan Turun



Langit sore itu begitu kelabu, awan-awan pengangkut butiran air hujan yang sedari tadi bergelantungan di langit tampak sudah terlalu lelah membawa butiran air tersebut lebih lama lagi. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya butiran-butiran air itu turun dengan lembut, membasahi setiap yang dia temui.

Seorang bapak berkaos singlet dan bertato bunga di lengan kanan, tampak memacu motornya dengan kecepatan melebihi rata-rata pengedara lain, ia seperti tidak mempedulikan keadaannya anak kecil yang diboncengnya yang sedari tadi mengibarkan bendera putih bertuliskan “ketakutan” sambil tidak lupa terus memeluk erat orang yang duduk di depannya. Beberapa pengendara motor lain justru segera memperlambat laju motor mereka untuk kemudian menepi, ada yang langsung mencari tempat berteduh, ada juga yang langsung dengan sigap membuka bagasi dan mengeluarkan jas hujan dan melanjutkan perjalanan.

Ada juga sepasang manusia yang mungkin suami istri, sibuk menggelar terpal berwarna biru untuk menutupi bangku dan meja di belakang gerobak bertuliskan Gudeg Jogja Yu Neem. Seorang wanita paruh baya yang sore itu berpakaian batik yang sibuk dengan berbagai macam kantong plastik, kalau diperhatikan mungkin ada sekitar lima sampai tujuh buah yang didominasi warna hitam. Dia tampak setengah berlari menuju halte bus yang sejak tadi sudah dijejali orang-orang.

Di sudut yang lain tampak sepasang manusia lain yang mungkin sepasang kekasih berteduh di bawah atap kios rokok yang tidak terlalu lebar, tangan mereka tampak erat bergandengan, mata mereka terus memperhatikan setiap butir air yang jatuh walau sesekali mereka saling pandang dan saling melemparkan senyum. Saya perhatikan, tidak sedetikpun mereka melepaskan ikatan tangan mereka.


Waktu terus berlalu dan langit yang awalnya berwarna abu-abu kini perlahan hitam. Lampu-lampu kota mulai bertugas menggantikan fungsi matahari. Kendaraan yang lalu lalang mewarnai setiap butir air yang jatuh, ada yang menjadikannya kuning, putih, ada juga yang menjadikan butiran itu berwarna merah. Sepasang manusia yang mungkin kekasih tadi akhirnya memutuskan untuk berjalan melewati hujan yang belum juga mau berhenti. Sang wanita tampak berjalan menunduk dan sang pria tampak menutupi kepala kekasihnya dengan satu tangan. Mereka berjalan bersama tanpa pernah melepaskan genggaman tangan mereka.

 17 November 2012
Di balik Jendela di sudut kota Yogyakarta

November 11, 2012

Renungan

Judul: Aku ingin tahu
Pengarang : Camelia Bader

Bila nabi Muhammad SAW, datang mengunjungimu, barang sehari atau dua hari. Bila tiba-tiba Rasulullah kita itu datang tak disangka-sangka, Aku ingin tahu apa yang akan kalian lakukan?

Apakah kau akan menyediakan ruanganmu yang terbaik,  bagi tamumu yang terhormat itu, Muhammad Rasulullah SAW, dan kau akan meyakinkannya bahwa kau sangat-sangat senang dikunjungi olehnya,  Melayani-nya adalah suatu kebahagiaan yang luar biasa.

Dan apabila tiba-tiba Rasulullah mengetuk pintu rumahmu, menyapa "Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh" Apakah engkau akan menjawab dengan "Hei Rasul! Selamat malam Rasul! Duduk Rasul! Apa Kabar? Atau yang pertama kali kau katakan padanya-baginda yang mulia itu adalah "Waalaikum salam Warrahmatullahi Wabarakatuh" dengan suaramu termerdu bagi tamumu yang agung nan surgawi tersebut.

Ini bila, Rasulullah SAW, yang agung itu pujaan kita, datang ke rumahmu, apakah kau akan mengganti pakaianmu sebelum kau menyilakannya masuk? Atau bagaimana?

Lalu kau akan menyembunyikan seluruh majalah dan koran-koran kuning sambil mengedepankan Al Quran dengan terlebih dahulu membersihkannya dari debu dan berkata, "Ya Rasul, ya Rasul, Al-Quran ya Rasul". Atau bagaimana?

Bila televisi menyala, majalah-majalah terbuka, bagaimana? Apakah kau akan mematikan dan menutupnya?

Bila Rasulullah datang ke rumahmu, mengetuk pintumu, bagaimana?

Dan bila kalian sedang mendengarkan radio dengan musik-musiknya yang begitu indah dan kau dengar musiknya mengalir, apakah kau akan berkata padanya, "Musik, ya Rasul! Rasul mau ikut berjoget?Enak bukan, ya Rasul?" Atau bagaimana?

Bial Rasulullah duduk bersamamu, bila beliau duduk tepat di sampingmu, sementara di depanmu penuh dengan buku-buku, majalah, koran, sementara Al-Quran berada dipaling bawah di antaranya, apakah kau tiba-tiba akan membereskan buku-buku itu lalu kemudian Al-Quran itu diangkat dan dibersihkan dari debu? Atau bagaimana?

Ini bila, bila Rasulullah mengunjungimu, akankah kau mengatakan kata-kata lazim yang selalu pedas dan kotor itu, "Anjing.. Goblok.. Setan.. Babi.. "Akankah kau masih memakai kata-kata itu?

Bila Rasulullah bermalam di rumahmu, akankah kamu mengalami kesulitan di saat makan? Untuk mengucapkan rasa syukur dengan berkata "Alhamdulillahirabbilalamin.. Subhanallah.."
Astagfirullahal'adzim." Atau bagaimana?

Lalu yang lebih menarik lagi, mampukah kau bangun subuh dari kebiasaanmu bangun siang? Akankah kau berkata pada Rasulullah "Baginda Rasul, bangun pagi adalah kebiasaanku, ya Rasul. Sebelum adzan awalpun aku sudah bangun, ya rasul! Aku tak usah dibangunkan mu'azin. Shalat subuh adalah hobiku!" Atau bagaimana?

Dan apabila kawan-kawanmu datang beranting dan bertatto, apakah kau akan bilang, "Rasul, this is my friend, Rasul! Tatto, ya Rasul, this is Tatto! Anting ya Rasul, this is Anting!" Atau bagaimana?

Bila Rasulullah SAW, yang senantiasa kau panggil dalam shalawatmu itu tiba-tiba datang mengetuk pintu rumahmu, duduk bersamamu, bukankah kau harus menjelaskan semuanya? Rumit bukan? Kau harus menjelaskan semuanya!

Dan apabila Rasulullah mengajakmu berjalan-jalan  di kota. Ke Mall, ke restoran, ke toko-toko, keseluruhnya. Ke bioskop, ke bar, ke semuanya. Ke tempat disko, di kotamu yang indah, bagaimana?

Apakah kau akan berkata, di toko. "Ya Rasul, ini bagian pakaian dalam! Ini bagian pakaian luar, ya Rasul"

Menarik bukan?

Kalau kau berfikir bahwa suatu saat Rasulullah datang mengunjungimu. Lalu bagaimana bila dua hati itu selesai dan Rasulullah harus pulang? Apakah kau akan berkata "Huh bebas! Merdeka!"? Atau bagaimana?

Kau, kalian, harus menjelaskannya!

Ata akankah kau menatap lekat punggungnya dengan kesedihan luar biasa, bila Rasulullah SAW, yang kau cintai itu lari, nila tamumu yang agung nan surgawi itu pulang untuk selama-lamanya, apakah kau akan berkata, "ya Rasul salam 'alaika.. Ya habib salam 'alaika.. Shalawatullah 'alaika.." Atau bagaimana?

Bila Rasulullah SAW pulang dari rumahmu, tak berkunjung lagi, akankah kau selalu berkata, "Ya Rasul salam 'alaika.. Ya habib salam 'alaika.. Shalawatullah 'alaika.." Atau bagaimana?

Di kutip dari 
Seribu Malam untuk Muhammad
Fadh Jibran (2012)

#Penting 1

Kalau kacang goreng itu memang laku keras. Kenapa lebih banyak orang yang jualan pisang goreng dan gehu pedas dari pada jualan kacang goreng

#Rindu 8

Rindu itu selalu datang bersama sebuah cerita. Ada cerita suka, namun terkadang juga tentang duka, tentang tangis, tawa, takut, ragu, harapan, dan romantisme mereka.

mari menulis


November 10, 2012

#rindu 7

Ketika akhirnya hujan turun dan kamu sedang sendirian, rindu itu datang dalam tiap butir air yang jatuh.

#rindu 6

Ketika hujan datang sore tadi, saya hanya bisa duduk dibalik jendela, memandang jauh ke langit. mengenang sore-sore dengan hujan yang kita nikmati berdua ditemani dua potong es krim vanilla berlapis coklat. Senyum mu tergambar jelas dalam arsiran-arsiran air hujan di balik jendela yang tampak begitu dekat namun tak pernah bisa saya raih.

Nunggu Kereta

Terkadang ada saat-saat dimana saya merasa sangat suntuk sekali, sedih, bosan, gundah, gulana, merasa kesepian, dan lain sebagainya. Singkat kata GALAU.

Biasanya kalau sedang merasa seperti itu saya suka diam di suatu tempat, duduk, minum kopi, membuat playlist lagu-lagu yang semakin mendramatisir kegalauan di I-pod, seperti KOC, Adhitia sofyan,  Coldplay, ERK, SORE, lalu mulai memperhatikan orang-orang sekitar. Semacam menonton reality show secara live,

Terkadang memang tidak ada adegan menarik, hanya orang lalu lalang saja, ibu-ibu yang menggandeng anaknya yang masih berseragam merah putih, sepasang muda mudi yang jalannya miring, pemuda bersepatu suede sibuk memainkan blackberry sambil berjalan, pedagang koran yang resah karena beritanya mulai basi.

Namun kadang kala ada juga beberapa adegan yang tidak biasa yang terjadi, yang bisa saya saksikan dalam reality show ini, ada sepasang paruh baya berciuman bibir di taman kota, copet yang dipukuli masa, ada kecelakaan motor, ada anak pengamen yang memukul temannya dengan batu bata.

Ada kalanya juga saya bertemu dengan orang-orang yang dengan sengaja menghampiri saya dan mengajak berbincang. Bertanya sedang apa, menanyakan alamat, pekerjaan, lalu berbincang tentang fenomena sehari-hari.  Perbincangan yang selalu menarik karena selalu menghasilkan renungan baru.

Pernah suatu hari ketika saya sedang galau, saya memutuskan untuk pergi ke stasiun kereta, biasanya untuk masuk ke stasiun saya harus beli peron seharga Rp. 2500, namun ternyata aturan Peron sudah tidak berlaku, hanya penumpang yang bisa masuk area stasiun, pengantar hanya sampai gerbang saja. Akhirnya saya memutuskan untuk beli tiket kereta termurah, kereta ekonomi ke Cicalengka seharga Rp 1000.

Setelah menyiapkan lagu-lagu untuk melamun saya pun duduk diantara kerumunan orang yang menunggu kereta, hingga akhirnya tiba-tiba ada orang yang menghampiri lalu mengajak berbincang.
"Punya korek a?" kata orang tersebut menghampiri
"Oh gak punya kang" jawab saya yang setengah kaget
"Oh, boleh duduk di sini a?"
"Mangga..mangga"saya pun bergeser dan mempersilahkan beliau duduk
"Mau kemana a?"
Ditanya seperti itu saya pun panik, toh saya di sana hanya ingin numpang melamun, namun dengan sedikit kikuk sayapun menjawab
"Ehh ke Cicalengka"
"Ohh sama atuh, emang orang Cicalengka?"
"bukan saya mah orang Cibaduyut, ini mau ke rumah temen, ada perlu" jawab saya kembali berbohong
"Emang di mana cicalengkanya?"
Mampus kata saya dalam hati..
"hmmmph.. dimana yah, di situ lah, deket stasiun, gak tau nama daerahnya apa..hehehe.."
Perbincanganpun dilanjutkan dengan masalah pekerjaan, kuliah, membicarakan kehidupan kota Jakarta, sampai akhirnya kereta ke Cicalengka tiba.
"Eh itu keretanya datang a, hayu ah biar kebagian duduk"
waduh gawat kata saya dalam hati, harus mengelak apa lagi. Namun akhirnya setelah beberapa saat saya akhirnya mengeluarkan pernyataan bodoh
"Saya mah naek kereta yang nanti aja aah, masih betah"
lalu dengan terheran heran dia pun pergi sambil berkata
"ooh.. mangga atuh"

November 9, 2012

Getting Old







Setelah mati ternyata Tuhan yang kupercaya itu tak ada, ya sudah gak apa-apa. Tapi bagaimana kalau setelah kau mati Tuhan yang tidak kau percaya itu ada.
-pidibaiq-

#rindu 5

Suatu ketika saya sedang tertidur, sedang mimpi berlibur bersama pacar ngobrol di kedai pinggir pantai sambil menikmati matahari terbenam, lalu tiba-tiba saya terbangun karena ada telepon dari operator telepon selular. Dan itu menyebalkan. Sangat menyebalkan. Tapi tahukah kamu sayang, merindukanmu namun tidak bisa bertemu, itu jauh lebih menyebalkan.

#rindu 4

Rindu itu tidak menyenangkan.. anji**lah !!!

#rindu 3

Ketika pagi hari datang dan matahari kembali bersinar, mungkin kita bisa saling merasakan hangatnya cahaya mentari yang sama untuk kemudian saling merindukan. Tapi tahukan kamu sayang, saya lebih suka kedinginan dan memelukmu untuk kembali merasa hangat.
"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
-Pramoedya A. Toer-

#rindu 2

Dan ketika matahari terbenam dan malam hari tiba, mungkin dari tempat yang berbeda yang terpisah jarak ratusan kilometer kita bisa memandang lengkungan senyum bulan sabit yang sama untuk kemudian saling merindukan. Tapi tahukah kamu sayang, saya lebih suka memandangi lengkung senyuman ketika kamu tertawa.

Kunang-kunang Jakarta



Akhirnya waktunya tiba, cahaya lampu kota Jakarta serupa kunang-kunang yang sejak tadi menyinari kebersamaan kita perlahan semakin berpendar hingga akhirnya hilang dari pandangan. Kita kembali berjalan ke sumbu yang berbeda. Sumbu-sumbu yang belum bertemu dan bersama. Sumbu yang memaksa kita untuk sejenak melepaskan ikatan di kedua tangan kita, kembali menegakan kepala kita yang semula saling bersandar. 

Putaran roda yang semakin lama semakin cepat, membawa saya semakin jauh hingga akhirnya hanya menyisakan kenangan. Kenangan tentang kita yang menikmati sore hari berdua saja, memandang buih ombak yang akhirnya hancur menghantam batu.
Esok, ketika matahari kembali bersinar, kita akan kembali berjalan sendirian tanpa tangan yang berikatan, tanpa kepala yang saling bersandar sambil berharap suatu hari kita akan menikmati kunang-kunang itu sampai pagi menjelang.



@fuadhsan
Ditulis di atas bus Primajasa sambil 
memandangi lampu kota yang 
perlahan hilang dari balik jendela

#rindu

Dan rindu menjadi sesuatu yang lebih mendesak ketika sunyi, ketika sepi, ketika kamu sadari bahwa semua yang awalnya berkumpul dalam kepala tiba-tiba hilang. Menguap tanpa sisa. Semuanya pergi, tiba-tiba hening dan hanya rindu yang kamu rasakan. Yang semakin mendesak keluar, yang semakin tidak menyenangkan.

November 2, 2012

Sebelas

Tidak terasa sudah tanggal dua bulan sebelas, orang-orang sibuk berbenah, ada teman yang mulai stress karena hari pernikahan yang semakin dekat. Ada teman yang menyadari keterlambatannya berdasarkan time line penelitian yang dia buat sendiri. Ada yang membahas kembali momen-momen 10 bulan  ke belakang. Ada juga teman yang mulai mempersiapkan kedatangan tahun 2013, mulai berpikir akan menghabiskan liburan tahun baru di mana, memikirkan resolusi apa untuk tahun mendatang. Barang-barang apa saja yang ingin dibeli, tempat mana saja yang ingin dituju.

Hmmph..semua sibuk dengan rencana dan aktivitas yang mereka bentuk dalam kepala masing-masing. Ada yang terlambat, ada yang terlalu cepat, tapi asal menikmati saya rasa tidak ada masalah.

Sementara saya? saya bahkan sempat lupa kalau ini sudah bulan November. Rasanya saya jauh tertinggal dengan putaran roda nasib. Sementara roda hidup terus membawa perubahan-perubahan pada saya dan lingkungan, saya masih mencerna dan berusaha memahami perubahan-perubahan tersebut. Lulus kuliah, mendapat kerja, kepindahan pacar saya, teman-teman saya yang semakin sulit ditemui, Band yang tiba-tiba bubar, futsal yang tiba-tiba sepi peminat. Perubahan yang setiap hari dalam perjalanan pulang, selalu berusaha saya cerna dan pahami, walau sampai saat ini belum bisa saya terima.

Kalau ini dunia doreamon, mungkin saya akan meminta kucing tersebut membawa saya kembali waktu dimana makan pece lele bersama pacar saya bisa dilakukan kapan saja, waktu dimana teman-teman saya tiba-tiba sudah berada di depan kamar untuk minta bantuan, waktu dimana bermain bola menjadi waktu dimana teman-teman saya berkumpul. Waktu dimana hampir setiap bulan saya bisa duduk di tenda artis sambil  menunggu dibawakan minuman oleh panitia.

Sayang ini bukan dunia doreamon. Ini dunia dimana roda kehidupan terus berputar membawa perubahan bernama kehidupan. Kalau kata John Lennon " Lifes is what happens while you are busy making other plans " siap atau tidak siap, toh perubahan ini akan terus saya jalani. Kalau sore ini masih belum bisa memahaminya, masih ada sore-sore lain yang bisa dihabiskan untuk kembali mencerna semua perubahan sambil mendengarkan lagu adhitia sofyan.

Bismillah..
Everybody loves you when you're six foot in the ground

-John Lennon-

Munthe - Moonshine on the sky


November Songs

1. Payung Teduh - Malam
2. Munthe - Moonshine on the sky
3. Saigon Kick - I Love You
4. Adhitia Sofyan - Sudden Wonderland
5. The Bird and The Bee - Tonight you belong to me