December 30, 2010

dua hari lagi taun 2011

Tahun baru identik dengan berbagai resolusi dan harapan. Ramai-ramai orang merencanakan apa yang akan mereka kerjakan dan harapkan sepanjang tahun yang baru. Lebih rajin beribadah, rajin belajar, Lulus kuliah, menikah, sampai pacar baru, mobil baru, dan sepasang sneakers baru.

Menuju tahun yang baru ibarat pergi ketempat yang baru, kita akan meningalkan tempat yang lama yang dalam hal ini kita sebut masa lalu. Ada yang meninggalkan kenangan manis ditahun yang lalu, namun tidak sedikit yang meninggalkan kenangan pahit, kehilangan sanak saudara, patah hati, gagal dalam ujian dan lain sebagainya. Korban bencana Merapi,Mentawai dan Wassior mungkin dapat menjadi contoh sebagian dari kita yang mungkin memandang tahun 2010 sebagai tahun yang kurang menyenangkan.

Mengutip sebuah judul lagu dari The Verve ”Bittersweet Shymphony” hidup adalah rangkaian simfoni dari suka dan duka, ada sedih dan bahagia yang datang silih berganti. Bukan kah rangkaian suka dan dukalah yang membuat hidup itu lebih menarik dan menantang untuk dijalani. Bencana dan anugrah hanyalah persepsi kita terhadap peristiwa yang terjadi.

Suka dan duka pasti tiba, yang menjadi pertanyaan adalah sejauh mana kita memandang postif anugrah dan bencana sebagai bagian dari alur cerita hidup kita. Sebagian memandang kegagalan sebagai keberhasilan yang tertunda, sebagian lagi memandangnya sebagai bencana. Sebagian orang menghadapi kegagalan dengan menyesali diri untuk kemudian terpuruk, sebagian lagi lebih memilih menghadapi kegagalan itu dengan tersenyum. Menikmati setiap hikmah yang terjadi untuk kemudian bangkit dan berhasil. Mengutip lagu yang dinyanyikan David Naif “ Tersenyum yang manis biar dunia lebih bersinar terang”. Senyuman akan membuat hidup ini lebih indah, bencana dan anugrah hanyalah persepsi yang terpenting bagaimana kita bisa menghadapi semua dengan senyuman. Walau gigi kita tak seputih gigi Dian Sastro kita tidak pernah tau betapa berartinya senyuman yang kita berikan.

Selamat menghadapi tahun yang baru dengan tersenyum kawan…

December 29, 2010

The One and Only


Saya rasa dia itu jenius..

Pidi baiq Quotes:

"Indonesia berdoa, Malaysia jg berdoa. Indonesia latihan, Malaysia jg latihan. Baiklah, apa yg beda? Kaos tim Malaysia hey org Indonesia yg nyuci!
"

"Dari aku yg sdg brfikir: klo khidupan ini adlh palsu, tp knapa uangnya harus asli?"

"Mrk tetap kmbali untuk mnyelamatkan harta bendanya, krn smua itu adalah mrupakan hasil dr jerih payah kami, mungkin bgitu katanya, oh iya, betul, sdangkan nyawa bukan, jd biarlah kalo itu yg hilang. Tetapi sbenarnya bukan hilang, Sayang, cuma prgi ke sana, dan tenang, dan bahagia, tanpa gunung, hanya bukit hijau yg luas, dan knikmatan sungguh mudah didapat smudah mrk mmintanya."

"Besok melawan Malaysia, Majulah Indonesia tapiiii setelah itu mundur lagi untuk waspada trhadap serangan balik!"

"Bisakah aku mncuci mobil dg smangkuk kupat tahu? Bisa. Aku makan kupat tahunya sambil mlihat mobil sdg dicuci. Lalu bgaimana aku mmbedakan mulut dg tangan? Mulut dicuci dg pisang dan tangan dicuci dg air. Bagaimana klo nanti hujan? Ya hujanlah, hujan sdh lbh dulu ada sblum aku diciptakan"

"Menurut saya, kamu harusnya senang kalau istrimu menyuruh pulang, bukan malah mengeluh, karena sepertinya itu lebih baik daripada istrimu menyuruh kamu perg
i"

Karena wanita memang ingin di mengerti..

A : Boy

B : Girl


B says: Sayaaaaang

A say: cuuuih

B says: Makan yuk..lapar

A say: embung

B says: Njing

A say:

ada maunya aja bilang sayang...

klo abang ga mau eh bilang anjing...

B says:

Hahahahahahah

Go blog

Hayuuuu ihhhhh

Hayu yang

Yang lg apa? Aku kangen yaaang

A say: kangen saha??

B says: Maneh

A say:

BOHONG!!!!

tolong Hentikan rayuan gombalmu...

B says:

Lapaaar :(

Kuma mun aing modar

A say:

Kubur lah...

Dengan senang hati….


December 25, 2010

Lupa..

Bukankah kita itu Hanya lupa
Lupa akan luka
Lupa akan duka
Lupa akan bahagia
Lupa akan tawa
Bukankah kita hanya lupa bahwa kita terluka
Bukankah kita hanya lupa bahwa kita sedang berbahagia
Bukankah kita itu hanya Lupa
Lupa akan semua yang Fana

December 24, 2010

Antara Memilih dan Dipilih..

Ada sebuah Quotes yang sangat familiar ditelinga kita, bahkan banyak orang menjadikan quotes ini sebagai status Facebook atau twitter mereka. Life is full of Choices!!! Yaaa.. hidup itu penuh dengan pilihan, dari mulai memilih model sepatu, memilih teman, pacar, jurusan kuliah, pekerjaan, agama, partai politik sampai memilih mau bahagia atau tidak.

Seiring dengan berjalannya waktu pilihan dalam hidup itu akan selalu ada dan cenderung semakin kompleks karena mungkin ga cuma kita yang terkait didalamnya, mungkin pilihan kita bakal mempengaruhi lingkungan kita such as keluarga, teman-teman atau bisa juga masa depan kita. Hidup memang full of choices tapi perlu diingat selalu ada konsekuensi dari setiap pilihan.

Ada satu quotes lain yang saya dapat dari film Forest Gump “Life is a box of chocolate. You never know what you’re gonna get” Hidup itu rahasia yang maha kuasa, tidak ada jaminan pasti akan seperti apa hidup kita nantinya, jadi apa kita dan bagaimana. Kita hanya perlu benar-benar menggunakan kepala kita sebelum memilih lalu kemudian berdoa dan membiarkan Tuhan bekerja.

Gagal dan sukses dalam memilih dan mengambil keputusan hanya sebuah persepsi, yang terpenting bagaimana kita memandang positif apa yang terjadi dalam hidup. Pertimbangan yang kita lakukan sebelum menentukan pilihan akan menentukan bagaimana persepsi kita kelak terhadap apa yang terjadi. Tentunya kamu tidak ingin menghabiskan masa tua dengan penyesalan hanya karena kamu tidak benar-benar berfikir sebelum menentukan pilihan.. Jadi pandai-pandailah memilih dan berdoa teman!!!

December 21, 2010

Pagi Dengan Setengah gelas kopi...

Selamat pagi pak presiden..
Sudahkah anda mandi dan menggosok gigi pagi ini??
Membaca koran di temani wangi melati dan goreng pisang
Membaca berita tantang rakyat yang tiba-tiba gemar menonton Bola
Seakan lupa korban bencana yang mungkin masih merasa luka

Selamat pagi matahari..
Matahari yang telah bersinar tanpa malu-malu
Menelenjangi kegelapan dengan congkak
Apakah kamu juga gemar menonton bola matahari?
Memperhatikan 22 orang mengejar satu bola untuk kemudian mereka tendang

Selamat pagi pak Guru..
Sudahkah anda membaca koran pagi ini??
Tentang Pejabat yang korupsi
Tentang bencana di Merapi
Dan tentu saja tentang PSSI..
Apakah menang maen bola itu bisa membuat para gelandangan ikut merasa senang pak Guru??
Apakah pak Guru juga gemar menonton bola??


*Sambil menunggu sang pengawas Ujian berkata "waktunya habis"

Now a little princess will call her mommy..

Song: YTS IBU
Artist : Naif

  • Yts Ibu


    Wajahmu masih terlihat berseri
    Di hari yang telah senja ini
    oh manis selalu berseri
    Belai kasih sayangmu
    kian menghangat
    Di hari yang berlalu dengan cepat,
    tak ada satupun yang terlewat

    Oh kau dewi ingin kau di sini
    Ku ingin berikan semua kasih sayangku ini
    Dan kau dewi janganlah kau pergi dariku
    Temani diriku sampai akhir nanti

    Saat telunjuk jarimu terangkat
    Tak satupun berani melihat
    Oh, semua selalu teringat

  • Share di Facebook Simpan Teks Lagu Print


http://musiklib.org/Naif-Yts_Ibu-Lirik_Lagu.htm

Yts Ibu


Wajahmu masih terlihat berseri
Di hari yang telah senja ini
oh manis selalu berseri
Belai kasih sayangmu
kian menghangat
Di hari yang berlalu dengan cepat,
tak ada satupun yang terlewat

Oh kau dewi ingin kau di sini
Ku ingin berikan semua kasih sayangku ini
Dan kau dewi janganlah kau pergi dariku
Temani diriku sampai akhir nanti

Saat telunjuk jarimu terangkat
Tak satupun berani melihat
Oh, semua selalu teringat


http://musiklib.org/Naif-Yts_Ibu-Lirik_Lagu.htm

Wajahmu masih terlihat berseri
Di hari yang telah senja ini
oh manis selalu berseri
Belai kasih sayangmu
kian menghangat
Di hari yang berlalu dengan cepat,
tak ada satupun yang terlewat

Oh kau dewi ingin kau di sini
Ku ingin berikan semua kasih sayangku ini
Dan kau dewi janganlah kau pergi dariku
Temani diriku sampai akhir nanti

Saat telunjuk jarimu terangkat
Tak satupun berani melihat
Oh, semua selalu teringat

Really Proud of You Dear...

December 13, 2010

December 11, 2010

Membaca puisi ditemani segelas Kopi

Puisi : Renungan Kloset
Penulis : Rieke Diah Pitaloka

Ada baiknya,
Tak mencatat hidup
Dalam lembar-lembar buku harian

Suatu masa,
Jika membacanya lagi
Manis, membuat kita ingin kembali
Pahit, membuat duka tak bisa lupa

Ada baiknya,
Merenung dalam kloset yang sepi
Tak perlu malu mengenang, tersenyum, atau menangis

Setelah itu siram semua
Bersiap menerima makanan baru
Yang lebih baik dari kemarin

December 7, 2010

Rokok saya tinggal sebatang..


Di suatu pagi dimana matahari masih terlalu dini untuk bersinar, seorang pria tua dengan urat lelah yang tampak jelas di wajah. tampak sibuk mengayuh sepeda kumbang dijalan yang berlubang, beradu cepat dengan ratusan kendaraan bermesin buatan jepang. Dengan pakaian guru dan beberapa buku pelajaran engkau kayuh sepedamu kuat-kuat.

Hendak kemana wahai engkau pak tua??,bukankah seharusnya engkau masih terlelap di balik selimut menunggu seseorang membawakan arabika dan goreng pisang. Nyatanya sang bapak ingin tetap bekerja, mengajarkan tentang bagaimana huruf-huruf terangkai menjadi kata untuk kemudian terasa lebih bermakna. Sang bapak hanya ingin anak muridnya pintar agar kelak bisa membangun negara yang entah kenapa ia rasa belum juga merdeka.

Oh tahukah bapak setelah pintar kelak anak-anak muridmu akan sibuk membangun negara yang bukan negaranya, menjadi budak dengan bayaran ribuan dolar di perusahaan asing yang semakin membuat negara ini tidak merdeka.


Pernah disuatu siang ketika matahari tanpa malu-malu lagi memancarkan sinarnya, disuatu perempatan jalan dimana oksigen tampak menjadi barang yang sangat langka. seorang pengamen cilik berjalan tertatih-tatih, dengan ukulele ditangan kiri dia menghampiri setiap kendaraan untuk kemudian menyanyikan lagu beraliran melayu. Begitu semangat ia bernyanyi, mengumpulkan setiap keping rupiah. Suatu saat ia ingin menjadi penghibur sejati katanya. Bernyanyi tanpa dibayangi rasa lapar, menghibur hati setiap orang yang mendengar.

Ketika sore hari menyapa sebelum hujan tiba saya tiba di suatu tempat dimana mereka berkumpul! Mereka siapa? Mereka itu yang sedang berlarian mengejar bola untuk kemudian mereka tendang. Mereka itu yang berkulit gelap!! Ada yang mengenakan kaos bola, kaos dalam, bahkan berbaju pramuka. Mereka yang saling berteriak “oper kadieu-oper kadieu”. Mereka yang tersenyum dengan gigi kuning walau sudah pakai pepsodent, bergaya seperti David Beckham dan berlari seperti Lionel Messi mengejar mimpi menjadi Michel Platini.

Oh kawan tahukah kamu bahwa mimpi mu akan dijegal PSSI??,

Jangan biarkan senyum itu hilang kawan…


Pernah di suatu malam sehabis hujan dengan langit berhiaskan pelangi berwarna hitam, saya bertemu seorang pelacur bernama Bulan. Dengan gaun berwarna jingga yang dia beli dibelakang stasiun kota seharga sekali bercinta ia menghampiri pria yang tiba untuk kemudian menyapa, bertanya dan mengajak bercinta.

Lalu kenapa juga dia menjadi pelacur?

Tidakkah melacur itu berdosa? Lalu dia menjawab “Tidakkah para pemimpin yang membiarkan rakyatnya menjadi pelacur itu lebih berdosa dari pada pelacur itu sendiri”.

Dia hanya bermimpi menjadi seorang penghibur saja katanya…



Hari semakin larut,

malam hari hendak berganti menjadi pagi,

saya masih disini menghisap rokok yang tinggal sebatang.

Melihat mereka yang terus berlari mengejar mimpi…