September 28, 2008

Bulan purnama..

Saat pulang dari acara buka bersama tadi baru saya sadari bahwa hari ini tepat dimana bulan purnama penuh bersinat terang lewat pantulan cahaya bintang yang oleh orang Indonesia diberi nama matahari. Saya suka melihat purnama sambil sedikit berharap penjaga bulan bernama “Nini Anteh” terbang dengan sapu lidi membawa bungkusan kantong plastik hitam berisi ayam serundeng dan capcay goreng yang dibeli di rumah Sunda di planet venus untuk makan malam aki dan cucu-cucu nya.

Saya jadi teringat bahwa saat saya masih kecil di bulan ramadhan saat sehabis shalat tarawih saya sering naik keatas genting rumah kemudian sedikit menengadah keatas untuk melihat bulan purnama sambil mengagumi ciptaan yang maha kuasa itu. Setelah sedikit berfikir baru saya sadari bahwa bulan Purnama telah menjadi inspirasi bagi orang-orang. Tak sedikit lagu dan puisi yang mengambil tema dari satelit bumi tersebut. Bahkan banyak sekali lelaki Playboy yang merayu gadis-gadis bodoh dengan menyebutkan bahwa rupa gadis itu seperti bulan, padahal kita tahu bahwa permukaan bulan tidak lebih baik dari permukaan jalan-jalan protokol di Bandung.

Malam ini masih saya renungi kesalahan-kesalahan bodoh yang mungkin saya sadari betul. Disaat langit terang dangan cahaya matahari yang terpantul lewat bulatnya purnama ditengah bulan ramadhan ini, saya sadari bahwa seorang teman rasanya sudah tak mau lagi bercerita lagi, karena mungkin kesalahan saya yang melindunginya dari sakit. Rasanya sedih merenungi setiap caci maki dan jahilan-jahilan yang saya lakukan pada teman-teman terbaik saya, atau bahkan komentar-komentar pahit yang saya lontarkan tanpa sengaja pada orang bersepatu kuning atau bercelana jin dengan motif putih seperti habis digosok dengan batu apung yang lewat didepan saya.

No comments: