January 15, 2012

Kesederhanaan itu sulit

Mempertanyakan esensi sederhana mungkin sama rumitnya dengan mempertanyakan esensi kebahagiaan. Sekilas mungkin terlihat mudah, tapi kalau mau dipikirkan secara lebih serius, lebih jauh, dan lebih mendalam, mungkin tidak akan semudah kelihatannya.

Ada ungkapan yang sekilas terdengar sangat sepele namun bermakna begitu dalam "Life is simple game, but it's hard to play simple" Menjadi sederhana itu tidak mudah, tidak bisa instan, dan tentu saja tidak se-sederhana keliatannya.

Analoginya sama seperti mengejar kebahagiaan, semakin gencar seseorang mengejar kebahagiaan, maka semakin tidak bahagia dia. Kebahagiaan itu bukan untuk dikejar tapi untuk dirasakan, toh kebahagiaan itu bisa kita temukan dimanapun asal kita mampu merasakan dan mensyukurinya. Begitu juga dengan kesederhanaan, semakin berusaha kita menjadi sederhana maka semakin tidak sederhana kita.

Hanya karena kita menolak untuk memakain baju mahal, memilih menggunakan angkutan umum dan menyimpan mobil kita di rumah, tidak berarti kita menjadi orang yang sederhana. Sederhana itu apa adanya tidak berlebih-lebihan, namun tidak juga menghilang-hilangkan apa yang kita punya.

Kalau ada yang bertanya apakah kesederhanaan itu relatif. Tentu akan saya jawab iya. Pernah dengar restoran padang dengan nama "Sederhana", untuk beberapa orang mungkin makan di situ sudah merupakan bentuk kesederhanaan. Bentuk dari sikap membumi. Tidak Boros. Namun bagi saya sepertinya akan jauh lebih sederhana kalau saya makan di restoran padang yang lain. Yang lebih murah.

Sekali lagi makna kesederhanaan itu relatif, ada justifikasi yang berbeda untuk tiap individu. Sederhana menurut kakak tampan disana belum tentu sama dengan sederhana menurut om tambun yang duduk dibalik meja kerja sambil bermain facebook. Tapi yang pasti dalam kesederhanaan kita banyak belajar.

No comments: