Skip to main content

aah hujan...

Pagi ini hujan sepertinya terlalu lama turun.

Menjatuhkan jutaan butir air untuk kemudian membawa kabar buruk dari tiap butir air yang dijatuhkannya. Hujan yang turun kini sepertinya tidak lagi bersahabat seperti dulu. Hujan tak lagi ramah dan lembut menyapa saya di tiap sore indah berwarna jingga. Hujan kini tak lagi membuat saya nyaman duduk di balik jendela memandangi arsiran-arsiran air hujan sambil sesekali bermimpi tentang indahnya kata saya dan kamu yang bertransformasi menjadi kita.

Hujan yang kini turun datang membawa rasa sepi dan pergi tanpa pelangi, menimbulkan delusi-delusi yang semakin tampak nyata tentang rasa sakit yang kian hari kian terasa me-resonansi-kan ingatan masa lalu tentang indahnya kita.


Comments

alavya-shofa said…
deudeuh teuing si hujannn..sabar ya jann..
hujan itu berkah said…
ini pasti terinspirasi aing mhehehhehe
fuad hasan said…
hahahaha... iya buat c hujan badai.. alus teu??

Popular posts from this blog

My favourite Movie Quotes

The mythology of Superheros Comic is not only great, it's unique. there's the superhero and there's the alter ego. Batman is actually Bruce Wayne, Spider-Man is actually Peter Parker. When that character wakes up in the morning, he's Peter Parker. He has to put on a costume to become Spider-Man and it is in that characteristic   Superman stands alone. Superman didn't become Superman, Superman was born Superman. When Superman wakes up in the morning, he's Superman.   His alter ego is Clark Kent. His outfit with the big red "S", that's the blanket he was wrapped in as a baby when the Kents found him. Those are his clothes. What Kent wears,the glasses, the business suit, that's the costume.  That's the costume Superman wears to blend in with us.   Clark Kent is how Superman views us. And what are the characteristics of Clark Kent? He's weak.. he's unsure of himself, he's a coward. Clark Kent is Superman's critique on...

Secangkir Kopi dan Teh Hijau...

Ini bukan tentang seberapa jauhnya jarak yang membentang antara kamu dan saya, ini bukan tentang bagaimana sulitnya saya dan kamu bertemu dan berbincang hanya sekedar menyapa dan bertanya ada apa. Ini juga bukan tentang nikmatnya segelas kopi dan teh hijau yang biasa kamu nikmati sambil membaca Nina Garcia ketika sore hari tiba dan menyapa. Ini tentang suatu sore dimana kita duduk bersama, sambil menikmati dinginnya kopi hitam dan hangatnya teh hijau, berbincang dan bercerita tentang betapa cerdasnya sang penemu sabun cuci berwarna merah, tentang ibu kota yang dipenuhi Super Mall dimana-mana, dan masa-masa sekolah yang kembali terulang di S2. Ini tentang bagaimana akhirnya kita bertemu, saling bertanya dan menyapa secara nyata. Ini tentang bagaimana saya akhirnya bisa memperhatikan kamu yang bercerita sambil sesekali membetulkan letak kaca mata, memperhatikan kamu yang sesekali tertawa ketika bercerita tentang bagaimana kamu mengemudi tanpa kaca mata. Ini bukan tentang ni...