Skip to main content

who am i now

Mari sejenak saya ajak kamu untuk kembali mengenang saat-saat kita masih berumur kurang dari 9 tahun, saat-saat dimana orang-orang akan bertanya tentang siapa nama kita lalu mau jadi apa kita kelak, saat dimana kita diajarkan untuk memiliki cita-cita dan mimpi yang perlu kita raih saat kita dewasa.

Mungkin dari sepuluh anak yang ditanya akan muncul sepuluh jawaban berbeda, ada yang ingin jadi astronot, ada yang ingin jadi presiden, penjahat, pegawai salon, duda kuren, pelaut, ksatria baja hitam, dan macam-macam cita-cita lain, walaupun profesi dokter umumnya selalu muncul dari mulut anak-anak itu. Tetapi intinya semua orang memiliki mimpi tersendiri yang ingin mereka raih kelak.

Hari ini, setelah sepuluh sampai dua puluh tahun berlalu dari pengikraran mimpi dan cita-cita kita, coba lihatlah keadaan sekarang, sudahkah cita-cita kita itu tercapai? atau sudahkah kita berada di jalur yang benar dalam meraih mimpi masa kecil kita itu?. Sudahkah kita menjadi duda saperti yang kita inginkan dulu?, atau sudahkah si Asep kecil menjadi seorang Bob Marley seperti apa yang ia tuliskan dengan kapur putih di atas papan tulis hitam di depan kelas lima belas tahun lalu? Sudahkah anak-anak Sekolah dasar yang dulu ingin menjadi dokter itu berkuliah di Fakultas Kedokteran?.

Lihatlah sejenak diri kita apakah diri kita yang sekarang merupakan sosok yang memang kita inginkan dulu, ataukah sosok kita yang kita pandangi setiap pagi di depan pecahan-pecahan cermin ini sesungguhnya bukanlah sosok ideal seperti yang kita harapkan lima belasan bahkan puluhan tahun lalu.

Sedikit mengutip ucapan vokalis The Strokes yang mengatakan “Who you were want to versus who you are now, Who wins??”. Mari kita renungkan dan jawab pertanyaan tersebut, apakah memang hari ini setelah puluhan tahun berselang kita sudah bisa meraih sebagian mimpi kita, atau bahkan belum sedikitpun kita mendekati mimpi tersebut. Apakah seorang Presiden yang sekarang duduk sebagai pemimpin Negara memang bercita-cita sebagai presiden, karena bukan tidak mungkin sang presiden itu ingin menjadi PNS saja saat dia masih kecil. Apakah seorang dokter ahli yang sekarang menjadi kepala rumah sakit itu, memang bercita-cita menjadi dokter dari dulu, atau hanya karena paksaan orang tua dia kemudian kuliah di Fakultas Kedokteran sampai menjadi dokter sekarang.

Saya sendiri sejak dulu tidak pernah bercita-cita untuk menjadi apapun, saya terlalu membiarkan hidup berjalan apa adanya, melakukan apa yang perlu dilakukan hari ini, jarang sekali saya memikirkan apa yang harus saya lakukan nanti, saya terlalu menyibukan diri dengan saat ini, sehingga saya tidak sempat memikirkan cita-cita saya. Ketika saya menerima pertanyaan tadi saya tidak bisa menjawab siapa yang menang karena saya tidak tahu dulu saya becita-cita ingin menjadi apa. Jadi apakah kamu pembaca tulisan ini yang sudah saya anggap sebagai teman bisa menjawab pertanyaan tadi mengenai apakah kita yang sekarang ini merupakan sosok yang ada dalam mimpi kita di masa kecil

Comments

Popular posts from this blog

My favourite Movie Quotes

The mythology of Superheros Comic is not only great, it's unique. there's the superhero and there's the alter ego. Batman is actually Bruce Wayne, Spider-Man is actually Peter Parker. When that character wakes up in the morning, he's Peter Parker. He has to put on a costume to become Spider-Man and it is in that characteristic   Superman stands alone. Superman didn't become Superman, Superman was born Superman. When Superman wakes up in the morning, he's Superman.   His alter ego is Clark Kent. His outfit with the big red "S", that's the blanket he was wrapped in as a baby when the Kents found him. Those are his clothes. What Kent wears,the glasses, the business suit, that's the costume.  That's the costume Superman wears to blend in with us.   Clark Kent is how Superman views us. And what are the characteristics of Clark Kent? He's weak.. he's unsure of himself, he's a coward. Clark Kent is Superman's critique on...

tes kepribadian

Jangan curang dengan mengintip terlebih dahulu jawabannya. Otak kita itu seperti parasut. Bekerja dengan baik jika dalam keadaan terbuka. Sangat menyenangkan untuk dilakukan, tapi Anda harus mengikuti instruksinya secara perlahan-lahan. Ucapkan keinginan Anda sebelum memulai tes! Perhatian !!!! Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan pilihan hati Anda sendiri. Hanya terdapat 4 pertanyaan dan jika Anda mengintip semua sebelum Anda menyelesaikannya, Anda tidak akan mendapat jawaban yang jujur mengenai diri Anda. Arahkan ke bawah secara perlahan, jawablah semua tes secara berurutan dan jujur. Jangan mengintip pertanyaan nomor berikutnya jika belum menjawab jawaban yang di atasnya. Gunakan pensil dan kertas untuk menulis jawaban Anda! Anda akan memerlukannya pada saat ingin mengetahui jawaban yang jujur tentang Anda. Semua jawaban akan menceritakan banyak hal tentang Anda sendiri. Jangan takut, ini hanya tes personality Dalai Lama .... :)) PERSONALITY TEST : Ingat tulis jawab...