November 10, 2012

Nunggu Kereta

Terkadang ada saat-saat dimana saya merasa sangat suntuk sekali, sedih, bosan, gundah, gulana, merasa kesepian, dan lain sebagainya. Singkat kata GALAU.

Biasanya kalau sedang merasa seperti itu saya suka diam di suatu tempat, duduk, minum kopi, membuat playlist lagu-lagu yang semakin mendramatisir kegalauan di I-pod, seperti KOC, Adhitia sofyan,  Coldplay, ERK, SORE, lalu mulai memperhatikan orang-orang sekitar. Semacam menonton reality show secara live,

Terkadang memang tidak ada adegan menarik, hanya orang lalu lalang saja, ibu-ibu yang menggandeng anaknya yang masih berseragam merah putih, sepasang muda mudi yang jalannya miring, pemuda bersepatu suede sibuk memainkan blackberry sambil berjalan, pedagang koran yang resah karena beritanya mulai basi.

Namun kadang kala ada juga beberapa adegan yang tidak biasa yang terjadi, yang bisa saya saksikan dalam reality show ini, ada sepasang paruh baya berciuman bibir di taman kota, copet yang dipukuli masa, ada kecelakaan motor, ada anak pengamen yang memukul temannya dengan batu bata.

Ada kalanya juga saya bertemu dengan orang-orang yang dengan sengaja menghampiri saya dan mengajak berbincang. Bertanya sedang apa, menanyakan alamat, pekerjaan, lalu berbincang tentang fenomena sehari-hari.  Perbincangan yang selalu menarik karena selalu menghasilkan renungan baru.

Pernah suatu hari ketika saya sedang galau, saya memutuskan untuk pergi ke stasiun kereta, biasanya untuk masuk ke stasiun saya harus beli peron seharga Rp. 2500, namun ternyata aturan Peron sudah tidak berlaku, hanya penumpang yang bisa masuk area stasiun, pengantar hanya sampai gerbang saja. Akhirnya saya memutuskan untuk beli tiket kereta termurah, kereta ekonomi ke Cicalengka seharga Rp 1000.

Setelah menyiapkan lagu-lagu untuk melamun saya pun duduk diantara kerumunan orang yang menunggu kereta, hingga akhirnya tiba-tiba ada orang yang menghampiri lalu mengajak berbincang.
"Punya korek a?" kata orang tersebut menghampiri
"Oh gak punya kang" jawab saya yang setengah kaget
"Oh, boleh duduk di sini a?"
"Mangga..mangga"saya pun bergeser dan mempersilahkan beliau duduk
"Mau kemana a?"
Ditanya seperti itu saya pun panik, toh saya di sana hanya ingin numpang melamun, namun dengan sedikit kikuk sayapun menjawab
"Ehh ke Cicalengka"
"Ohh sama atuh, emang orang Cicalengka?"
"bukan saya mah orang Cibaduyut, ini mau ke rumah temen, ada perlu" jawab saya kembali berbohong
"Emang di mana cicalengkanya?"
Mampus kata saya dalam hati..
"hmmmph.. dimana yah, di situ lah, deket stasiun, gak tau nama daerahnya apa..hehehe.."
Perbincanganpun dilanjutkan dengan masalah pekerjaan, kuliah, membicarakan kehidupan kota Jakarta, sampai akhirnya kereta ke Cicalengka tiba.
"Eh itu keretanya datang a, hayu ah biar kebagian duduk"
waduh gawat kata saya dalam hati, harus mengelak apa lagi. Namun akhirnya setelah beberapa saat saya akhirnya mengeluarkan pernyataan bodoh
"Saya mah naek kereta yang nanti aja aah, masih betah"
lalu dengan terheran heran dia pun pergi sambil berkata
"ooh.. mangga atuh"

No comments: