November 9, 2012

Kunang-kunang Jakarta



Akhirnya waktunya tiba, cahaya lampu kota Jakarta serupa kunang-kunang yang sejak tadi menyinari kebersamaan kita perlahan semakin berpendar hingga akhirnya hilang dari pandangan. Kita kembali berjalan ke sumbu yang berbeda. Sumbu-sumbu yang belum bertemu dan bersama. Sumbu yang memaksa kita untuk sejenak melepaskan ikatan di kedua tangan kita, kembali menegakan kepala kita yang semula saling bersandar. 

Putaran roda yang semakin lama semakin cepat, membawa saya semakin jauh hingga akhirnya hanya menyisakan kenangan. Kenangan tentang kita yang menikmati sore hari berdua saja, memandang buih ombak yang akhirnya hancur menghantam batu.
Esok, ketika matahari kembali bersinar, kita akan kembali berjalan sendirian tanpa tangan yang berikatan, tanpa kepala yang saling bersandar sambil berharap suatu hari kita akan menikmati kunang-kunang itu sampai pagi menjelang.



@fuadhsan
Ditulis di atas bus Primajasa sambil 
memandangi lampu kota yang 
perlahan hilang dari balik jendela

No comments: