Skip to main content

Bismillah...

Pernah suatu hari seorang teman menyemangati saya
"Kalau kamu ga mau lakuin buat diri kamu pu, lakukan buat mamah, lakukan buat orang-orang yang sayang sama kamu"
Saat itu saya tidak terlalu mendengarkan nasihat teman saya itu, karena memang dari dulu saya paling malas dinasihati. apalagi didikte atau diberitahu apa yang harus dilakukan, waktu itu kalau tidak salah sambil beranjak pergi saya berkata ringan kepada teman saya 
"Iya nanti-nanti lah.."

Tapi entah kenapa seminggu lalu tepatnya setelah saya selesai menonton Batman, nasihat itu kembali terngiang. Seperti menagih janji untuk ditepati. Mungkin kalau di ibaratkan hantu, si nasihat itu serupa seekor pocong yang bangkit dari kubur untuk menagih janjinya pada saya, karena saya sudah mengubur dia hidup-hidup.

Jujur nasihat tersebut kembali terngiang setelah saya mendengar dialog Batman yang menasihati seorang polisi, saat itu kalau tdaik salah dialognya "Topeng ini bukan untuk menutupi siapa diri kita sebenarnya, tapi untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita" 

Saya selalu yakin walaupun saya tidak menonton Batman saat itu nasihat tersebut tetap akan teringatkan dalam potongan-potongan peristiwa lainnya. Mungkin di jalan saya melihat seorang anak kecil yang berbagi kepingan sari roti, atau mungkin nasihat itu kembali terngiang saat saya melihat seorang waria dengan tulus memberikan senyuman kepada pria tambun dengan motor honda matic berwarna biru. Bisa apa saja..

Mungkin memang sudah saatnya saya mulai menyayangi orang-orang di sekitar saya yang terlalu sering saya paksa untuk menyesuaikan diri. Mungkin sudah saatnya saya melakukan sesuatu untuk kepentingan orang lain. Mungkin sudah saatnya saya membungkus egoisme dan menggantinya dengan empati.

Bismillah..




Comments

Popular posts from this blog

My favourite Movie Quotes

The mythology of Superheros Comic is not only great, it's unique. there's the superhero and there's the alter ego. Batman is actually Bruce Wayne, Spider-Man is actually Peter Parker. When that character wakes up in the morning, he's Peter Parker. He has to put on a costume to become Spider-Man and it is in that characteristic   Superman stands alone. Superman didn't become Superman, Superman was born Superman. When Superman wakes up in the morning, he's Superman.   His alter ego is Clark Kent. His outfit with the big red "S", that's the blanket he was wrapped in as a baby when the Kents found him. Those are his clothes. What Kent wears,the glasses, the business suit, that's the costume.  That's the costume Superman wears to blend in with us.   Clark Kent is how Superman views us. And what are the characteristics of Clark Kent? He's weak.. he's unsure of himself, he's a coward. Clark Kent is Superman's critique on...

Secangkir Kopi dan Teh Hijau...

Ini bukan tentang seberapa jauhnya jarak yang membentang antara kamu dan saya, ini bukan tentang bagaimana sulitnya saya dan kamu bertemu dan berbincang hanya sekedar menyapa dan bertanya ada apa. Ini juga bukan tentang nikmatnya segelas kopi dan teh hijau yang biasa kamu nikmati sambil membaca Nina Garcia ketika sore hari tiba dan menyapa. Ini tentang suatu sore dimana kita duduk bersama, sambil menikmati dinginnya kopi hitam dan hangatnya teh hijau, berbincang dan bercerita tentang betapa cerdasnya sang penemu sabun cuci berwarna merah, tentang ibu kota yang dipenuhi Super Mall dimana-mana, dan masa-masa sekolah yang kembali terulang di S2. Ini tentang bagaimana akhirnya kita bertemu, saling bertanya dan menyapa secara nyata. Ini tentang bagaimana saya akhirnya bisa memperhatikan kamu yang bercerita sambil sesekali membetulkan letak kaca mata, memperhatikan kamu yang sesekali tertawa ketika bercerita tentang bagaimana kamu mengemudi tanpa kaca mata. Ini bukan tentang ni...