Skip to main content

Ruang Paralel

Ruang dan waktu sebagai dimensi utama dalam sebuah kelangsungan hidup manusia menyebabkan manusia dapat mengalamai satu peristiwa pada satu waktu tertentu disatu ruang tertentu. Pertandingan sepak bola jam 09:00 di lapangan Rio de Jainero. Tabrakan mobil beruntun jam 09:00 di Cipularang. Hujan jam 09:00 di alun-alun Bandung. Luna Maya bernyanyi di Cianjur jam 09:00 Seluruh peristiwa, sepak bola, pemilihan Tabrakan mobil beruntun, dan hujan sampai Luna Maya bernyanyi terjadi dalam satu ruang dan waktu tertentu. Tidak mungkin ditempat lain terjadi peristiwa yang sama yang melibatkan komponen-komponen yang sama dalam waktu yang sama. Tidak mungkin pada jam 09:00 itu Luna Maya bernanyi di Surabaya, karena saat itu dia berada di Cianjur. Mungkin saja di tempat lain ada pertandingan bola, tetapi tentu bukan pertandingan yang melibatkan tim yang sama di lapangan yang sama. Tidak mungkin dialun-alun Bandung pada pukul 09:00 tersebut trun salju. Begitu pula dengan tabrakan beruntun, mungkin saja pada pukul 09:00 tersebut terjadi tabrakan beruntun di Jakarta, tetapi tentu saja bukan mobi yang sama dengan mobil yang bertabrakan di Cipularang. Jadi dalam satu ruang tertentu hanya dapat terjadi satu kejadian dalam satu waktu tertentu.

Sekarang bayangkan bagaimana jika dunia ini Cuma memiliki satu dimensi ruang, bagaimana jika dalam satu dimensi waktu yang sama terdapat beberapa dimensi ruang.

Didunia yang, terdapat beberapa dimensi ruang yang berbeda tetapi hanya satu dimensi waktu tertentu. Setiap dimensi memiliki partikel atau komponen hidup yang sama. Setiap dimensi ruang juga meiliki alur cerita yang berbeda yang dialami oleh seluruh komponen didalamnya. Artinya di setiap dimensi ruang yang ada terdapat semua pelaku kehidupan baik itu mahluk hidup atau benda mati yang sama. Ada Marylin Monroe di setiap dimensi, ada Kurt Cobain, ada Saya dan tentu saja ada kamu di setiap dimensi ruang yang ada. Dan Tentu saja di tiap dimensi ruang terdapat alur cerita yang berbeda, di dimensi ruang yang pertama Kurt Cobain menjadi Vokalis Nirvana, tetapi mungkin di dimensi ruang lain dia menjadi seorang akuntan atau pemain sepak bola.

Hari ini tanggal 11 June 2009 pukul 19:00 GMT di tepi jalan Braga ada saya dan Mariana Renata sedang menghirup Arabika bersama untuk kemudian tertawa-tawa. Pada saat yang sama tetapi pada dimensi ruang yang berbeda kita sebut saja dimensi ruang yang kedua ada saya dan kedua sahabat saya di bukit Bintang sedang berlari-lari sambil memaki “babi” karena terantuk kaki. Di dimensi yang ketiga tampak pada tanggal 11 June 2009 pukul 19:00 GMT itu saya sedang asyik bermain balon di pinggiran kota London bersama dua anak gadis bloon berbau cologne yang juga sedang asyik sedang mendengarkan lagu Delon.

Ketiga peristiwa tersebut melibatkan satu orang yang sama yaitu saya dan waktu yang sama yaitu 11 June 2009 pukul 19:00 GMT tetapi dalam ruang yang berbeda dengan alur cerita yang berbeda-beda.

Comments

Popular posts from this blog

My favourite Movie Quotes

The mythology of Superheros Comic is not only great, it's unique. there's the superhero and there's the alter ego. Batman is actually Bruce Wayne, Spider-Man is actually Peter Parker. When that character wakes up in the morning, he's Peter Parker. He has to put on a costume to become Spider-Man and it is in that characteristic   Superman stands alone. Superman didn't become Superman, Superman was born Superman. When Superman wakes up in the morning, he's Superman.   His alter ego is Clark Kent. His outfit with the big red "S", that's the blanket he was wrapped in as a baby when the Kents found him. Those are his clothes. What Kent wears,the glasses, the business suit, that's the costume.  That's the costume Superman wears to blend in with us.   Clark Kent is how Superman views us. And what are the characteristics of Clark Kent? He's weak.. he's unsure of himself, he's a coward. Clark Kent is Superman's critique on...

Secangkir Kopi dan Teh Hijau...

Ini bukan tentang seberapa jauhnya jarak yang membentang antara kamu dan saya, ini bukan tentang bagaimana sulitnya saya dan kamu bertemu dan berbincang hanya sekedar menyapa dan bertanya ada apa. Ini juga bukan tentang nikmatnya segelas kopi dan teh hijau yang biasa kamu nikmati sambil membaca Nina Garcia ketika sore hari tiba dan menyapa. Ini tentang suatu sore dimana kita duduk bersama, sambil menikmati dinginnya kopi hitam dan hangatnya teh hijau, berbincang dan bercerita tentang betapa cerdasnya sang penemu sabun cuci berwarna merah, tentang ibu kota yang dipenuhi Super Mall dimana-mana, dan masa-masa sekolah yang kembali terulang di S2. Ini tentang bagaimana akhirnya kita bertemu, saling bertanya dan menyapa secara nyata. Ini tentang bagaimana saya akhirnya bisa memperhatikan kamu yang bercerita sambil sesekali membetulkan letak kaca mata, memperhatikan kamu yang sesekali tertawa ketika bercerita tentang bagaimana kamu mengemudi tanpa kaca mata. Ini bukan tentang ni...