January 10, 2009

Memang Seharusnya Bandung Seperti ini...


Sudah lebih dari 14 hari Bandung tidak dijatuhi tetesan air dari langit. Matahari terus bersinar terik membuat permukaan kulit menghitam. Malas rasanya keluar rumah untuk menantang terik matahari untuk kemudian bermandikan keringat. Saya seperti berada di kota antah berantah dan bukan di Kota Bandung yang saya cintai ini.

Tetapi pagi ini ketika saya baru membuka mata ternyata kota Kembang ini sedang diguyur hujan yang cukup deras, udara dingin 17 derajat celcius menusuk hingga tulang yang sudah terbalut daging ini. Saya rindu suasana pagi seperti ini, mendengar suara air hujan jatuh ke atas genting sambil tidur berbalut selimut dalam udara dingin.

Memang cuaca seperti ini yang membuat saya rasanya enggan hijrah dari kota yang membesarkan saya selama lebih dari dua puluh tahun. Entah kenapa cuaca seperti ini membuat saya selalu bersemangat mengerjakan tugas-tugas, duduk di depan computer sambil menghisap rokok ditemani suara Liam Galagher menyanyikan Don’t Go away dan secangkir Arabica.

Tidak perlulah matahari cepat-cepat bersinar untuk menghangatkan bumi. Berilah saya waktu menikmati dinginnya udara kota yang dulunya berupa danau ini. Berilah saya beberapa jam lagi untuk merasa kedinginan oleh semilir udara yang masuk melalui rongga jendela kamar saya. Berilah saya waktu untuk mencintai Bandung yang sebenarnya.




No comments: