February 25, 2012

Mahasiswa

Kalau saya perhatikan semakin lama status sosial mahasiswa di masyarakat mengalami degradasi nilai yang cukup signifikan. Dulu. Waktu presidennya masih bukan yang sekarang, yang lebih kurus. Yang suka pake peci. Mahasiswa itu identik dengan kaum terpelajar, kaum pintar. Pemuda harapan bangsa, kaum yang bisa membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Mungkin secara sosial mahasiswa itu derajatnya lebih tinggi dari pada RT atau RW, mungkin setingkat Lurah atau Kades.

Punya status mahasiswa pada masa itu bisa jadi sangat membanggakan. Banyak gadis-gadis yang bangga punya kekasih mahasiswa, kalau lulus punya masa depan cerah, bisa di panggil aa insinyur atau aa dokter randus, atau mungkin aa sarjana. Bahkan saking bergengsinya status mahasiswa, ketika itu banyak film-film menceritakan tentang kehidupan mahasiswa ada PSP, warkop, atau bahkan Rano Karno.

Tetapi sekarang, ketika katanya zaman semakin mau, ketika orang bawa-bawa tablet kemana-mana, ketika presidennya sudah ganti. Mahasiswa tidak lagi identik dengan status-status di atas, mahasiswa sekarang lebih identik dengan urakan, kere, miskin. Status mahasiswa sekarang sering kali dijadikan alasan untuk membayar segala sesuatunya dengan murah, bayar bis maunya lebih murah, beli barang nawar ke yang jualnya "Aduh kasih murah dong bu, masa sama mahasiswa gak di kasih diskon". Tempat-tempat makan khusus mahasiswa juga identik dengan kuantitas yang utama dan kualitas nomer dua.

Kenapa mahasiswa-mahasiswa itu harus pake alasan mahasiswa untuk membayar segala sesuatunya lebih murah, kenapa tidak pake alasan lain, alasan pengangguran mungkin, atau pengemis, atau korban penipuan, atau apapun yang mungkin lebih meyakinkan ketidak berdayaanya. Atau status mahasiswa itu lebih patut dikasihani? Jangan-jangan nanti pengemis di perempatan-perempatan malah ngaku mahasiswa biar dikasih. "Pak, bu kasihan saya mahasiswa belum makan, uang habis di pake foto kopi" atau mungkin nanti di angkoty kita bisa menemui tiba-tiba ada orang pake baju koko naik bawa kencleng bawa surat keterangan mahasiswa terus minta sumbangan..
"

No comments: