August 16, 2008

Life is fuLL of choice..


Dalam film nya Tom Hanks pernah berkata life is like a box of chocolate, kita harus dapat memilih untuk dapat maju. Tetapi saya lebih suka mengatakan bahwa hidup itu seperti sekotak pensil warna, dimana terdapat banyak pilihan warna untuk kita pilih. Manusia selalu ditakdirkan untuk dapat memilih apa yang mereka rasa baik untuk dirinya atau orang lain. Jauh sebelum kita bisa berjalan dan berbicara kita telah diberi hak untuk memilih, seperti rasa susu kaleng apa yang kita minum, jika kita suka kita diam dan jika tidak suka kita tinggal menangis. Di kemudian saaat kita mulai beranjak besar kita akan belajar memilih permainan apa yang kita suka di Taman kanak-kanak, sepak bolah kah?, main karet kah?, Saat kita di sekolah dasar mungkin pilihan masih berkutat pada kepentingan kita sendiri, Saat kita mulai mengenal cinta monyet di SLTP maka pilihan kita mungkin berkisar tentang wanita mana yang kita sukai, pelajaran apa yang kita suka , warna tas sekolah apa yang akan kita gunakan, berlanjut ke SMA kita akan mulai memilih dengan tanggung jawab yang lebih besar, jurusan IPA atau IPS, mencontek jawaban orang, atau mencontek dari buku saja. Saat duduk di bangku Perguruan tinggi negeri atau luar negeri, kita akan tiba pada pilihan yang jauh lebih sulit, dimana orang tua akan memberi kebebasan lebih untuk memilih seperti memilih pacar adik kita atau pacar sahabat kita yang akan kita rebut dikemudian hari.


Seiring dengan tumbuhnya kemampuan berfikir sehat kita, maka pilihan-pilihan dalam hidup akan semakin sulit Dalam perjalanan hidupnya manusia akan semakin sering tiba pada keadaan yang mengharuskan kita memilih untuk terus maju, ada kalanya pilihan yang datang merupakan pilihan yang mudah seperti memilih wanita cantik dan kaya mana yang akan kita jadikan istri, tetapi ada kalanya kita tiba pada pilihan yang sulit seperti CD Coldplay asli Rp150 rb atau bajakan di Kota Kembang Rp. 5rb ?, Hidup kita di dunia fana ini memang penuh dengan pilihan yang penuh intrik dan kepalsuan busuk, tetapi ada kalanya pilihan itu merupakan kejujuran yang manis.

Ada yang bilang semakin hebat kita maka semakin sulit pilihan yang harus kita lakukan, dan yang saya tahu setiap pilihan yang kita buat selalu ada konsekuensi yang mengikuti. Life is full of Choice, but there’s always something behind it. Jadi belajarlah untuk memilih yang baik bagi kita dan orang sekitar kita. Karena tentunya kita tidak ingin mendekam di LP Cipinang hanya karena salah memilih obat bius yang kita pakai untuk membuat teman wanita kita tidak sadarkan diri. Tentunya kita juga tidak ingin mengikuti jejak Kurt Cobain yang meninggal di usia 27 hanya karena kita salah memilih merk obat nyamuk. So U better think first about your choices..

No comments: