Liat itu disana seorang bocah bercelana tujuh per delapan berjalan tertatih tatih, mungkin lelah sehabis bermain bola dengan bola kulit merk mikasa yang tidak lagi bulat sempurna, bulat seperti tahu yang dulunya kotak yang dijual di sabuga oleh seorang pria berkumis penggemar Puspa.
Oooh Bang Roma, mengapa pula kini tahu itu berbentuk bulat? Seakan mengkhianati leluhurnya yang selalu memiliki sudut. Apakah karena manusia juga tidak memiliki sudut?? Apakah pola-pola streamline kini sudah mulai dianut oleh penjual tahu?? Apakah bentuk-bentuk bola hanya alibi dari sang penjual tahu untuk menaikan harga jual tahu??
Oooh Bang Roma, mengapa pula kini tahu itu berbentuk bulat? Seakan mengkhianati leluhurnya yang selalu memiliki sudut. Apakah karena manusia juga tidak memiliki sudut?? Apakah pola-pola streamline kini sudah mulai dianut oleh penjual tahu?? Apakah bentuk-bentuk bola hanya alibi dari sang penjual tahu untuk menaikan harga jual tahu??
Comments