Sebagian orang mungkin menghabiskan pagi dengan minum kopi dan membaca koran, mungkin sambil makan goreng pisang atau tahu isi. Mencari-cari informasi yang mungkin penting dari warta berita, tentang kemiskinan yang katanya turun menurun, tentang presiden sepakbola yang katanya kuning ataupun tentang penyanyi yang katanya berzinah.
Sebagian orang yang lain mungkin menghabiskan pagi dengan tetap berlindung dibalik selimut biru berbahan flanel, merasakan kehangatan dari permukaan selimut yang lebih tebal dari baju yang ia kenakan, mencoba terus menikmati mimpi-mimpi tentang masa depan seakan tidak siap menghadapi realita yang mungkin lebih indah dari pada mimpi.
Sebagian orang lagi mungkin menghabiskan pagi dengan berolahraga, berlari mengitari lapangan bola. Menghirup setiap udara pagi yang katanya segar melalui rongga-rongga hidung, untuk kemudian makan bubur pakai ati ampela sambil merokok ketika lelah menyapa.
Sebagian orang yang lain lagi mungkin menghabiskan pagi dengan menangis, mungkin menyesali peristiwa semalam, menghiasi pagi dengan lagu-lagu pop bertemakan sakit hati, mereka bahkan terlalu takut untuk bermimpi dan keluar dari balik selimut. Meneteskan butiran-butiran air mata yang menyerupai permata. Mereka tentu saja tidak siap menghadapi realita..
Selamat Pagi...
Sebagian orang yang lain mungkin menghabiskan pagi dengan tetap berlindung dibalik selimut biru berbahan flanel, merasakan kehangatan dari permukaan selimut yang lebih tebal dari baju yang ia kenakan, mencoba terus menikmati mimpi-mimpi tentang masa depan seakan tidak siap menghadapi realita yang mungkin lebih indah dari pada mimpi.
Sebagian orang lagi mungkin menghabiskan pagi dengan berolahraga, berlari mengitari lapangan bola. Menghirup setiap udara pagi yang katanya segar melalui rongga-rongga hidung, untuk kemudian makan bubur pakai ati ampela sambil merokok ketika lelah menyapa.
Sebagian orang yang lain lagi mungkin menghabiskan pagi dengan menangis, mungkin menyesali peristiwa semalam, menghiasi pagi dengan lagu-lagu pop bertemakan sakit hati, mereka bahkan terlalu takut untuk bermimpi dan keluar dari balik selimut. Meneteskan butiran-butiran air mata yang menyerupai permata. Mereka tentu saja tidak siap menghadapi realita..
Selamat Pagi...
Comments