Skip to main content

Saman & Larung


Dua Novel Karya Utami yang baru saya selesaikan (Memalukan yah!?) ini saya rasa cukup baik. Baik bukan dalam arti kata ramah, jujur, rajin atau lainnya. Tapi dalam arti kata bermutu. Isinya yang kritis tentang cinta, perselingkuhan dan politisir..oooh.. tidak lelahkah kamu mendengar kata politisir??.

Saman bercerita tentang seorang pastor yang lupa akan tugasnya dan bertransformasi menjadi seorang aktivis kiri yang akhirnya dikejar polisi, sedangkan Larung merupakan lanjutan cerita Saman dimana Larung adalah tokoh yang kemudian akan bertemu dengan Saman dalam suatu misi rahasia yang masih saja bertentangan dengan polisi dan TNI.

Gaya bercerita yang sepintas mirip dengan gaya bercerita Dewi Lestari dan dialog-dialog yang kritis terhadap keadaan sosial membuat novel ini menarik untuk dibaca. Walau saya rasa lebih asik jika kamu membaca novel ini tahun 1998 atau 1999, karena terasa lebih tepat dengan keadaan Indonesia saat itu.

Comments

hujan said…
wadoh, saya bahkan sudah lupa ceritanya seperti apa.. huhu..
Anonymous said…
Bukannya dewi lestari yg terinspirasi novel itu..dy mengatakannya wkt peluncuran supernova

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Efek Gelas Kaca

Buang saja.. Biarkan hilang tak bersisa Biarkan pecah terbelah Diamlah kemudian Renungi lalu ambil nafas panjang Karena hidup tak selamanya utuh Karena terkadang hidup itu berserakan..