Skip to main content

Negeri Terjajah

Tepat tanggal 17 Agustus, 63 Tahun yang lalu, Negara saya yang bernama Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Selama 63 tahun rakyat Indonesia merasa bahwa mereka telah sepenuhnya merdeka, dan bukan Negara terjajah atau Negara yang dikuasai dan diatur oleh Negara lain.

Kata “ Merdeka” menurut kamus besar bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh balai pustaka tahun 1990 diartikan sebagai kata yang memiliki makna: tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu. Mencermati makna dari kata merdeka yang ada didalam Kamus, saya jadi bertanya apakah Indonesia bisa disebut merdeka. Apakah benar Negara saya ini tidak bergantung pada pihak tertentu.

Saya rasa Negara saya ini belum sepenuhnya merdeka, mungkin banyak orang lain yang berfikir hal serupa dengan saya. Saya ambil contoh: Saat saya mendengarkan dosen menerangkan materi kuliah, saya sangat bergantung kepada Negara Jepang, karena di Jepanglah OHP yang digunakan dosen dibuat, jika OHP tersebut rusak maka saya tidak bisa kuliah dengan baik. Jadi bisa disimpulkan bahwa kuliah saya yang jauh dari Jepang tetap bergantung kepada Jepang. Contoh berikutnya mungkin pada hal yang lebih global, baru-baru ini bangkrutnya salah satu Bank terbesar di USA, membuat Negara adi kuasa itu mengalami krisis ekonomi. Seharusnya keadaan Negara kita tidak sedikitpun terusik dengan keadaan Negara yang mengklaim sebagai polisi dunia itu, tapi apa daya Negara kecil seperti Indonesia, krisis ekonomi Amerika ternyata berpengaruh terhadap nilai tukar rupiah terhadap US Dollar, dan tentunya stabilitas ekonomi Indonesia ikut terancam.

Apa boleh buat selama ini Indonesia masih menjadi negri terjajah, yang belum bisa berdiri sendiri, yang tentu saja tidak pantas disebut merdeka, bukahkah kemerdekaan ini perlu kita isi dengan karya-karya bukan hanya merayakannya dengan makan kerupuk, atau memasukan paku kedalam botol. Bukankah botol itu juga bukan buatan negara kita, tidakkah kita berfikir merayakan Kemerdekaan saja kita bergantung pada produk luar negeri.

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...