Skip to main content

Apa Kabar

Kemarin. Hari Jumat. Tanggal 6 Januari 2012. Saya ke kampus, bukan karena rajin mau belajar, atau mau bimbingan, atau mau main PES. Tapi mau jemput pacar saya. Mau terus pergi bareng. Mau kencan. Mau pacaran biar kaya orang-orang lain. Aduuuh, kenapa saya masih saja pacaran disaat beberapa teman saya sudah menikah. Aduuuh, kenapa saya jadi curhat? Aduuuh kenapa jadi melebar kesana kemari. Aduuh, sudah jangan melebar, kita kembali ke topik, yang jelas inti dari tulisan ini bukan tentang saya yang sudah pengen menikah *Lho??*

Langsung saja pada intinya...
*jreng-jreng*
Jadi waktu saya masuk ke ruang tata usaha buat tanya nilai, disana saya ketemu dosen saya yang saat itu sudah jadi ibu-ibu. Dosen saya itu tersenyum ketika melihat saya, dengan antusias beliau menyapa "Heeii Fuad, apa kabar?"
"Ehh ibu, ibu apa kabar?, mau pulang bu?"
"Iya nih, saya duluan yah"
"Iya bu hati-hati dijalan bu"

Kejadian yang berlalu saja, tidak membuat saya galau lalu melamun.Tidak. Tidak juga membuat saya lalu berfikir keras memikirkan makna dari peristiwa tersebut. Tidak. Dan tentu saja tidak juga membuat saya melompat-lompat karena senang. Karena girang, seperti ketika saya membuat gol. Biasa saja, tersenyum juga tidak. Benar-benar biaSSa! (huruf S nya dua dan kapital, biar keliatan lebih tegas *soktau*).

Selanjutnya, beberapa waktu kemudian, setengah atau satu jam kemudian kalau tidak salah, ketika saya sedang berjalan bersama pacar saya dan kedua temannya yang juga teman saya, salah seorang dari teman kami tersebut juga bertanya pada saya, dengan sopan santun yang luar biasa baik.
"Fuad, apa kabar?"
Dengan kikuk saya menjawab"Eeeh, yaa begitu-begitu saja"

Hari itu, yang tidak lain adalah hari kemarin. Hari Jumat tanggal enam januari dua ribu dua belas, ada dua orang yang bertanya tentang kabar saya. Mungkin sekilas biasa saja, iya biasa saja, walau tidak pakai dua s yang besar-besar, karena masih mungkin.

Tapi tahukah kamu, kalau donat itu tidak selamanya berlubang, kalau pelangi tidak selamanya datang setelah hujan reda, tidak selamanya syahrini itu menggelikan, dan tentu saja tidak selamanya mendung itu kelabu. Tahukah kamu kalau beberapa menit setelah pertanyaan teman saya tentang kabar saya itu, membuat saya menyadari bahwa begitu banyak orang baik di sekitar saya.

Beberapa waktu lalu, saya pernah membaca sebuah tulisan, dimana, dan siapa yang menulis itu saya lupa, tapi intinya berbunyi begini

"Sungguh, hati saya sudah tidak sanggup menyaksikan televisi, pemerkosaan di angkot, korupsi, pembunuhan, tawuran, kekerasan, dan kebencian dimana-mana"

Tidak salah memang, belakangan yang saya saksikan di televisi memang seperti itu, ada pemerkosaan ayah ke anak tiri, ada pejabat-pejabat yang entah kenapa tiba-tiba ingin membeli mobil buatan anak STM, padahal masih ada beberapa mobil lain parkir di garasi rumahnya, ada pembantaian orang. Sungguh mengerikan memang. Walau masih kalah mengerikan dengan pria-pria dengan rambut pirang KW dua belas yang menari-nari sambil mangap-mangap pura-pura bernyanyi layaknya ikan maskoki, atau penyanyi dangdut yang entah kenapa bernyanyi sambil berakting kesurupan, bergetar-getar seperti HP saya ketika ada sms.

Tapi kalau kita mau melihat lebih dalam, lebih mau merasakan. Nyatanya masih banyak hal-hal indah di sekitar kita. Masih ada Gugun Blues Shelter diantara puluhan semi pria yang mengaku boy band, masih ada acara edukasi tentang permainan rakyat diantara ratusan sinema elektronik yang mensinetronisasi kehidupan kita. Masih ada acara yang memperlihatkan betapa indahnya alam Indonesia dari pada sekedar tontotan tentang anak tanggung yang berlari-lari mempermainkan ular. Kasih sayang dan kebaikan nyatanya selalu ada di sekitar kita seburuk atau sekotor apapun lingkungan itu.

Sapaan "apa kabar" atau "permisi" atau "punten" atau ucapan "terima kasih" mungkin terdengar seperti basa basi. Pelengkap. Namun bukankah basa-basi tadi itu bagian dari kasih sayang, terlepas dari tulus atau tidaknya, setidaknya ada bentuk perhatian yang muncul dari basa basi tersebut. Ada usaha untuk menghargai, tidak main bakar tanpa bertanya terlebih dahulu, tidak main pukul tanpa permisi.

Dua pertanyaan "apa kabar" yang ditanyakan kemarin membuat saya tersadar, bahwa terkadang basa-basi itu perlu, untuk mengajarkan kita tentang bagaimana menghargai, menyayangi. Terlepas tulus atau tidaknya ucapan tersebut, setidaknya kita telah mencoba untuk berbuat baik. Berbuat sopan.

Comments

Popular posts from this blog

My favourite Movie Quotes

The mythology of Superheros Comic is not only great, it's unique. there's the superhero and there's the alter ego. Batman is actually Bruce Wayne, Spider-Man is actually Peter Parker. When that character wakes up in the morning, he's Peter Parker. He has to put on a costume to become Spider-Man and it is in that characteristic   Superman stands alone. Superman didn't become Superman, Superman was born Superman. When Superman wakes up in the morning, he's Superman.   His alter ego is Clark Kent. His outfit with the big red "S", that's the blanket he was wrapped in as a baby when the Kents found him. Those are his clothes. What Kent wears,the glasses, the business suit, that's the costume.  That's the costume Superman wears to blend in with us.   Clark Kent is how Superman views us. And what are the characteristics of Clark Kent? He's weak.. he's unsure of himself, he's a coward. Clark Kent is Superman's critique on...

Meet And Greet With Munthe..

Tanggal 15 January 2011 lalu di Braga Cafe And Craft berlangsung acara Meet and Greet with Munthe. Acara yang di gagas oleh Mbak Arien (Lady Underground Bandung) ini berlangsung dari pukul 19:00 - 22:00. Banyak audience dari kalangan media, musisi, orang awam (Red: non praktisi musik dan media) yang datang ke acara ini, beberapa diantaranya adalah eks gitaris Turtle Junior, Vokalis Cherry Bombshell, dan beberapa musisi underground asal Bandung serta praktisi musik tradisional. Sempat pikir oleh saya kalau bukan karena percintaan bodoh mungkin band yang saja manajerin (stupid accent) sudah bisa sebesar itu. Memiliki penggemar dan pendukung yang loyal yang memasang karya-karya band tersebut dalam pemutar MP3 nya. Tapi ya sudahlah mungkin memang begitu seharusnya. Di acara ini Munthe memainkan beberapa karyanya yaitu: 1. Shinking 2. I Love Bali 3. Perfect Hard Love 4. The Sun Has Sunset 5. Through The Sky 6. Moonshine On The Sky 7. Flower City Call 8. Running A Hard Breath 9. Pure 10. U...