Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2012
Rasa memiliki itu hidup seperti sel. Semula satu dan kemudian terpecah jadi seribu satu. Dan aku menyimpan sel-sel yang sangat sehat. Ia akan terpecah diluar kendali cinta itu sendiri. Sel ini terus bertambah dan merambah. Mereka hidup melingkari kita, semenjak kita saling mencinta. Suka tak suka. -dewi lestari-

YNWA

Mimpi

Buat saya hidup itu ibaratnya tidur, kita tidak akan pernah tau akan bermimpi tentang apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Semuanya rahasia. Misterius. Tapi toh tetap harus dijalani, suka atau tidak suka. Bisa saja malam ini kita bermimpi tentang indahnya saat-saat berkencan dengan kekasih untuk yang pertama kali, duduk berhadapan di warung kaki lima, membicarakan tentang film atau buku favorit sambil diiringi lagu-lagu dari musisi jalanan. Atau bisa saja kita bermimpi bertemu dengan idola kita, bermimpi diajarkan tendangan melengkung oleh David Beckham misalnya, atau mimpi bertemu Pramoedya Ananta Toer, dan dia bilang "fuad, tulisan kamu sampah", begitupun sudah indah bukan. Namun bisa saja malam ini kita bermimpi buruk, bertemu sang nenek yang rambutnya putih, pakai baju hitam, bawa sapu lidi, dan katanya penyihir, lalu sambil tertawa hihihihi dia memasukan kamu ke wajan untuk dijadikan makan malam monster tikus yang lebih besar dari pada tabung gas elpiji. Atau bi...

Rumah

Bagi sebagian orang, rumah adalah kasur kecil yang ditaruh di atas lantai kamar berukuran empat kali empat meter. Bagi orang lain, rumah adalah bangunan minimalis besar di daerah kebayoran baru. Bagi orang lain, rumah mereka adalah jalanan karena tidak punya rumah. Bagi orang lain lagi, rumah bermacam-macam karena propertinya banyak, tersebar di seluruh Indonesia. Bagi gue, rumah adalah dia. Karena dia adalah tempat gue pulang.. Karena, orang terbaik buat kita itu seperti rumah yang sempurna. Sesuatu yang bisa melindungi kita dari gelap, hujan, dan menawarkan kenyamanan -Raditya Dika-
Pahlawan itu biasanya lahir dari keterpurukan

After Midnight

Kalau tengah malam saya tiba-tiba bangun, mendadak saya suka takut mati. Saya tengok ke kiri, ke kanan, ke atas, lalu sembunyi di balik selimut, setelah berani sedikit, lalu keluar kamar, memperhatikan ruang tengah yang kosong. Lalu mulai berfikir, mungkin di situ saya berbaring nanti kalau mati, di bungkus kain putih. Di kelilingi orang-orang yang mungkin sayang sama saya, mungkin juga tidak. Mereka duduk melingkar, ada yang menangis, ada yang membaca Al-Quran. Setelah itu saya takut lagi, takut kalau benar-benar mati, saya masuk kamar lagi. Masuk kebalik selimut lagi. Tidur lagi.

Hidup itu Bersyukur

Hidup itu ibarat tidur kita tidak pernah tau akan bermimpi tentang apa, tapi toh tetap harus dijalani walau dengan keterpaksaan. Karena toh hidup menderita itu sepertinya jauh lebih baik dari pada tidak hidup sama sekali. Nyatanya jutaan orang menderita lebih memilih untuk mencuri ataupun menjadi pelacur dan tidak menggantung dirinya agar bisa tetap melihat matahari terbit keesokan harinya.

Bersyukur

Pergi ke RSHS itu membuat saya jauh lebih bersyukur. Bagaimana tidak. Begitu masuk melalui pintu yang banyak orang antri di loket jamkesmas, saya menemukan pria bertelanjang dada yang dibawa dengan tempat tidur yang ada rodanya, sepertinya dia sedang tidak sadarkan diri, ada juga seorang ibu yang entah kenapa wajahnya tampak seperti ditarik ke salah satu sisi. Ada anak yang masih bisa tertawa padahal hampir seluruh kakinya di Gips, dan lagi-lagi dia dibawa dengan tempat tidur yang ada rodanya itu. Puluhan orang mengantri diloket yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan jasa pengobatan yang murah, atau mungkin gratis. tidak peduli panas, tidak peduli lelah, bau, pengap, dan tentu tidak peduli kalau sedang sakit. Semuanya dilakukan entah dengan keterpaksaan atau dengan kerelaan hati, tapi yang jelas semuanya tetap dilakukan, demi untuk mendapatkan jasa pengobatan, biar bisa sembuh. Bisa sehat lagi. Dan tentu saja biar bisa tetap hidup.

bukan Kita

Dalam kesederhanaan kita bertemu Saling mengerti untuk kemudian mencintai Kita tidak akan pernah satu karena memang tidak begitu Kita sepasang Aku dan Kamu Bukan Kita Karena Kita tidak akan pernah sesederhana aku dan kamu Karena dalam kesederhanaan aku dan kamu bersatu
Dalam Kesendirian Saya Banyak berfikir

Kesederhanaan itu sulit

Mempertanyakan esensi sederhana mungkin sama rumitnya dengan mempertanyakan esensi kebahagiaan. Sekilas mungkin terlihat mudah, tapi kalau mau dipikirkan secara lebih serius, lebih jauh, dan lebih mendalam, mungkin tidak akan semudah kelihatannya. Ada ungkapan yang sekilas terdengar sangat sepele namun bermakna begitu dalam " Life is simple game, but it's hard to play simple " Menjadi sederhana itu tidak mudah, tidak bisa instan, dan tentu saja tidak se-sederhana keliatannya. Analoginya sama seperti mengejar kebahagiaan, semakin gencar seseorang mengejar kebahagiaan, maka semakin tidak bahagia dia. Kebahagiaan itu bukan untuk dikejar tapi untuk dirasakan, toh kebahagiaan itu bisa kita temukan dimanapun asal kita mampu merasakan dan mensyukurinya. Begitu juga dengan kesederhanaan, semakin berusaha kita menjadi sederhana maka semakin tidak sederhana kita. Hanya karena kita menolak untuk memakain baju mahal, memilih menggunakan angkutan umum dan menyimpan mobil kita di...

Kesederhanaan

Terima Saja

Suatu hari saya pernah bertanya tentang agama kepada seorang yang saya anggap lebih pintar dalam hal agama dari pada saya. Tidak perlulah saya tuliskan apa isi pertanyaannya, karena jujur saya juga sudah lupa. Tapi saya masih ingat betul apa jawaban yang dia berikan. Jawaban yang dia berikan kira-kira seperti ini: "Sekarang mah terima aja dulu, toh kalau saya jelasin juga gak akan paham, ilmunya belum nyampe situ. Terima aja dulu, nanti juga kerasa manfaatnya" Kita sering kali bertanya kenapa begini, kenapa begitu, apa ini dan apa itu. Bukan hal yang buruk tentunya, mengingat hidup itu harus berawal dari keingintahuan. Tapi bukankah tidak selamanya kita bisa mengetahui apa yang ingin kita ketahui. Siapa pacar pertama Ariel Peterpan? Siapa sebetulnya yang mengajarkan Bung Karno berhitung? Siapa sebetulnya panji manusia milenium? Untuk yang satu ini mungkin beberapa orang tahu kalau itu Primus. Tapi nyatanya masih banyak pertanyaan yang sebetulnya masih belum jelas apa...

I'm Sick Of Saying

‘we should have won that game!’ Why? Because we’ve had 60% possession and 15 more shots than our opponents in said game? We need as fans and players to stop and think, wait just because we’re Liverpool Football Club, that doesn’t give us the divine right to win games against Stoke, Norwich, Swansea, Blackburn, Sunderland and Wigan etc with ease. We need to start digging in and digging out goals, I’ve just watched a game in which Dirk Kuyt misses chances of ease and Andy Carroll failed to make an impact in another game after coming on as a substitute. The most disappointing thing about that is that it’s hard to argue that they’re to blame for this. In the summer we went out and bought some of the players that in the 10/11 season created the most chances for their respective clubs, Charlie Adam, Stewart Downing and Jordan Henderson. All three have put in shifts, but for a club like Liverpool a ‘shift’ is not enough. When we bought in Luis Suarez I thought, thank goodness we...
Every time you see the rain I'm every drop that you feel And anywhere the sun would shine I’m every rays that you feel Stalker - Adhitia sofyan

Sahabat

Dulu ada seorang teman saya pernah berkata "Pu, lo gak bisa nerusin cara bertemen lo yang kaya gini, temen banyak tapi kenalan semua statusnya, cari sahabat" "Emang kenapa?, saya bahagia ko begini, banyak temen, gak terlalu terikat" "Tapi someday kalo lo ada masalah, trus butuh seseorang buat bersandar, lo bakal bingung siapa yang bisa diandelin" Tidak salah memang, selama ini saya sedikit menjaga jarak terhadap personal-personal yang mungkin bisa dibilang mengajak saya masuk ke dalam lingkaran pertemanan yang lebih kecil, lebih khusus, dan lebih terikat. Bukannya saya sombong atau bagaimana, tapi saya hanya tidak ingin terikat. Terikat itu membuat peluang saya untuk menyakiti dan disakiti, mengecewakan dan dikecewakan menjadi semakin besar. Menurut saya terikat itu bisa dianalogikan layaknya memiliki sesuatu. Ketika kita siap untuk memiliki sesuatu maka kita harus siap kehilangan, semakin kita memiliki maka akan semakin sakit nantinya saat kita kehilanga...

sentimental

Kapan lagi kita bertemu? Benar-benar bertemu, Mentertawakan masa lalu dan merencanakan masa depan. Mentertawai dan ditertawai. Kapan lagi kita bertemu? Sekedar menyapa apa kabar, berbagi berbatang-batang rokok dan secangkir kopi susu Kapan Lagi kita bertemu? Berbincang dan tertawa di musim yang entah akan kita namai apa.

mariana renata

"Kamu berkaca nanti kalau pulang, bisa menjadi seperti kamu, punya handphone, pakaian rapi, calon dokter, itu apapun karena bagian dari keberhasilan Bapak membangun ini. Ada Pendidikan, Kesehatan, SD Inpres. Ketika anak itu pinter, besar terus mengkritik saya, ya saya sedih saja . Tapi harus diingat bahwa Tidak mudah memimpin negeri ini. Kamu lihat nanti kedepan" -Soeharto-

kini

Baru saja saya lihat teman saya yang bertubuh gemuk menulis sebuah quotation yang digunakan sebagai penghibur diri di twitternya "After a hurricane comes a rainbow" hmmmph.. Apakah kata-kata tersebut masih bisa digunakan sebagai penghibur diri ketika kita sedang memiliki masalah? Dulu ketika saya masih duduk di sekolah dasar, dengan kemeja putih dan celana pendek warna merah, hampir setiap habis hujan di sore hari saya bisa melihat lengkungan pelangi mejikuhibiniu di langit. Tapi sekarang nyatanya tidak seperti tu, seingat saya sebulan kemarin hampir setiap hari hujan, tapi tidak sekalipun saya melihat pelangi.

damai itu indah

Takut

Kalau sedang sendiri di rumah seperti sekarang ini saya suka takut. Bukan takut hantu, atau maling, atau kecoa, atau tikus, atau takut ikan paus. Saya takut mati. Saya takut kalau ketika saya mati orang-orang yang saya sayangi tidak ada di sekitar saya untuk sekedar memegang tangan saya dan membimbing saya mengucapkan dua kalimat syahadat.
Tidak ada satu pun negara yang maju hanya dengan berpikir, berdiskusi, berseminar tapi kemudian meminta orang lain membangun bangsa kita; tidak! Tidak satupun bangsa maju dengan cara seperti itu! -Jusuf Kalla-

Apa Kabar

Kemarin. Hari Jumat. Tanggal 6 Januari 2012. Saya ke kampus, bukan karena rajin mau belajar, atau mau bimbingan, atau mau main PES. Tapi mau jemput pacar saya. Mau terus pergi bareng. Mau kencan. Mau pacaran biar kaya orang-orang lain. Aduuuh, kenapa saya masih saja pacaran disaat beberapa teman saya sudah menikah. Aduuuh, kenapa saya jadi curhat? Aduuuh kenapa jadi melebar kesana kemari. Aduuh, sudah jangan melebar, kita kembali ke topik, yang jelas inti dari tulisan ini bukan tentang saya yang sudah pengen menikah *Lho??* Langsung saja pada intinya... *jreng-jreng* Jadi waktu saya masuk ke ruang tata usaha buat tanya nilai, disana saya ketemu dosen saya yang saat itu sudah jadi ibu-ibu. Dosen saya itu tersenyum ketika melihat saya, dengan antusias beliau menyapa "Heeii Fuad, apa kabar?" "Ehh ibu, ibu apa kabar?, mau pulang bu?" "Iya nih, saya duluan yah" "Iya bu hati-hati dijalan bu" Kejadian yang berlalu saja, tidak membuat saya galau lalu mel...
Rainbow comes after a hurricane itu belakangan hanya muncul di cerita dongeng. Di dunia yang katanya fana namun tetap pakai uang asli ungkapan Flood comes after a hurricane itu lebih cocok. Lebih aktual dan tentu saja lebih merakyat. #ironis

Need A Hero??

Moment of Surrender

Ketika mungkin waktu itu akhirnya datang Mungkin saya hanya ingin duduk bersanding dengan pacar saya Berpegangan tangan Memandang jauh ke langit yang perlahan gelap Memandang ribuan kerlip lampu yang perlahan menyala bersama Mendengar kan lagu pop sambil sesekali saling memandang Sesekali memanggil namun begitu berarti Nanti..

Good Morning

Terima Kasih

Tadi saya dimarahi satpam "Tadi Kapan?" Tadi. Barusan. Baru saja. Sekitar jam 14. Iya saya dimarahi satpam. Sambil melak cangkeng beliau menghampiri saya yang saat itu sedang mengeluarkan motor. "Kamu gak akan bilang makasih sama saya udah jagain motor kamu?" Jujur saya heran. Kaget. Terkejut. Meski tidak sampai lompat. Saya tidak tahu apakah si beliau itu sedang sensi atau apa. Mungkin sedang tidak punya uang. Atau istrinya sedang datang bulan. Atau memang bad sex life. Atau memang belum beristri. Karena memang bukan saya saja yang pergi tanpa bilang terima kasih. Ada teman saya juga. Yang tinggi. Yang orang Bali. Ataukah memang saya yang dimarahi karena saya yang pulang lebih akhir. Tapi setahu saya semua yang terjadi memang sudah ada maksud dan maknanya. Seingat saya, saya memang jarang mengucapkan terima kasih. Tidak tahu kenapa. Mungkin memang sudah jadi sifat saya. Sifat buruk. Sifat yang melengkapi sifat baik saya kalaulah memang ada. Mungkin si beliau it...

Playlist Januari 2012

1. Bing Slamet - Nurlela 2. Titiek Puspa - Minah Gadis Dusun 3. Anggun C Sasmi - Tua Tua Keladi 4. Bob Tutupli - Widuri 5. Ahmad Albar - Zakia 6. P. Ramlee - Dimana Kan Ku Cari Ganti 7. Elly Kasim - Kacang Goreng 8. Veris Yamamo - Bunga Serodja 9. Bing Slamet - Lenggang Mak Limah 10. J. Mizan - Senandung Malam