Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2010

Quotes of the day..

aah hujan...

Pagi ini hujan sepertinya terlalu lama turun. Menjatuhkan jutaan butir air untuk kemudian membawa kabar buruk dari tiap butir air yang dijatuhkannya. Hujan yang turun kini sepertinya tidak lagi bersahabat seperti dulu. Hujan tak lagi ramah dan lembut menyapa saya di tiap sore indah berwarna jingga. Hujan kini tak lagi membuat saya nyaman duduk di balik jendela memandangi arsiran-arsiran air hujan sambil sesekali bermimpi tentang indahnya kata saya dan kamu yang bertransformasi menjadi kita. Hujan yang kini turun datang membawa rasa sepi dan pergi tanpa pelangi, menimbulkan delusi-delusi yang semakin tampak nyata tentang rasa sakit yang kian hari kian terasa me-resonansi-kan ingatan masa lalu tentang indahnya kita.

Sesal

Malam ini saya sakiti kamu, malam ini saya biarkan emosi ini meledak dan melukai kamu hingga air mata itu jatuh. Malam ini saya menyesal, sesal yang sepertinya memang tidak berguna jika datang belakangan, tapi memang selalu datang di akhir layaknya polisi India berkumis tebal denan seragam hijau atau coklat dan tongkat hitam di tangan kanan dan entah kebetulan atau sudah SNI (Red: Standar Nasional India) selalu berpangkat inspektur. Hapuslah air matamu sayanag, biarkan tangan kasar ini membasuh butiran-butiran air matamu yang masih tersisa di kedua pipimu itu, Biarkan saya menebus semua sakit yang terlanjur saya berikan. Biarkan saya mencoba membuat kamu tersenyum kembali pada bagian akhir cerita ini. Biarkan saya membuat kamu tertawa kembali, tersenyum kembali dan pada akhirnya kita berdua menikmati sisa malam ini berdua saja.

satu saja..

Maafkan saya.. Maafkan atas semua kata-kata yang telah terucap Maafkan atas semua kata-kata yang tak mampu terucap Maaf atas emosi yang sudah terlanjur saya ledakan yang membuat mata mu akhirnya tak mampu membendung derasnya dorongan butiran-butiran air mata berdiameter 3 milimeter hingga akhirnya jatuh bebas membasahi kedua pipi yang hampir setiap malam sebelum tidur saya kecup tanpa ragu. Hanya satu kata maaf yang saya ucapkan malam ini, hanya satu kata maaf yang saya minta kamu berikan, tak perlulah saya ucapkan beribu-ribu atau bahkan berjuta-juta maaf. Cukup satu kata maaf saja. Bukankah satu maaf yang tulus jauh lebih berarti dari pada sejuta maaf penuh kebohongan. Tolong berikan saya satu maaf sajah..

Salah Bunda Mengandungkah??

Semalam 10 orang pria yang kata orang tua mereka tampan, menak, bageur, serta pujian-pujian busuk lainnya. Merampok saya dan kedua teman saya, dengan sebuah pistol ala Lucky Luke yang mereka todongkan ke arah kepala saya, mereka berhasil mengambil alih telepon selular yang hampir setahun ini menemani saya. Saat-saat saya melakukan perjalanan dengan kereta ke ibu kota. Saat-saat saya menunggu teman kencan, telepon selular itu selalu menemani saya. Kalo ingin menyalahkan satu pihak, lalu siapa yang bisa di salahkan dari kejadian ini? Salah saya yang mengirim pesan singkat sambil mengemudikan motor? salah polisi yang saat itu tidak ada di tempat kejadian?, Salah tukang becak yang entah kenapa tidak sedang lewat jalan suci saat kejadian itu terjadi, atau salah Orang Lamongan yang umumnya berjualan pecel Lele yang entah kenapa tidak membuka lapak disitu padahal menurut kitab bisnis dari negara asing yang jauh disana, tempat tersebut sangat strategis untuk di jadikan tempat membang...

Kenapa Gambir...

Perlahan namun pasti kereta ini mulai melaju, membawa saya dan ratusan orang lainnya pergi menjauh dari stasiun bernuansa hijau yang orang-orang kenal dengan nama Gambir. Dari dulu saya selalu bertanya kenapa dinamakan Gambir? Apakah arti dari Gambir? Nama pahlawan kah? nama buah buahan kah? Sayur kah? atau bahkan nama seorang penyanyi melayu berambut kribo yang biasa tampil dengan pakaian beraneka warna ala laskar pelangi dan terbiasa menghibur para tentara Pembela Tanah Air yang kemudian melakukan aksi Heroic dengan melakukan aksi bom bunuh diri di daerah stasiun kereta bernuansa hijau tersebut kini berdiri. Tapi untuk apa pula saya pikirkan, toh tidak akan ada soal ujian yang menanyakan hal itu. Jika saya mati nanti pun saya yakin malaikat tidak akan menanyakan kenapa stasiun kereta yang dibangun di tengah jalan dekat monas yang entah kenapa bernuansa hijau itu dinamakan gambir.

Biarkanlah...

Sudahlah biarkan saja.. Biarkan dia hilang, pergi bersama seorang pria hitam berambut keriting dengan pistol ditangan Tak perlulah kamu sesali lagi semua.. Tak perlulah kamu menangis semalam seperti yang audi berpipi tidak chubby bilang Tak perlulah kamu melamun diatas atap reyot rumah pak RT dengan gitar bersenar 4 yang kamu pinjam dari anak paman petani bernama Diana sambil sesekali mendendangkan lagu Hamdan ATT.. Tak perlulah itu semua Cukup tersenyum dan bersyukur dengan apa yang kamu miliki sekarang.. Tidak apa-apalah kamu melamun sebentar sajah sambil menghisap beberapa puntung rokok dua tiga empat sisa tadi pagi yang ternyata masih bisa kamu nyalakan dengan korek api cap tiga duren seharga 200 rupiah yang kamu beli di kios bercat hijau milik seorang nenek tua bergigi dua yang entah kenapa enggan di sebut janda.. Sudahlah tidak perlu di sesali lagi Tersenyumlah karena ternyata saat ini kamu masih bernyawa..

May Picture..

Mantap, menggelitik Iman...huehehehe...

Hitam Ini..

HITAM ini Tinta ini Kertas ini.. Apa yang kamu harapkan Jika semua yang kamu lihat, hanyalah HITAM.. Apa yang kamu harapkan Jika semua yang kamu dengar, hanyalah HITAM.. Apa yang kamu harapkan Jika semua yang kamu rasakan, hanyalah HITAM.. HITAM ini Tinta ini Kertas ini semuanya HITAM...

Jamming

Kenapa pelangi berwarna Mejikuhibiniu? Kenapa tidak hitam? Kenapa tidak Putih? Kenapa tidak hitam putih, seperti Televisi Merk Metz yang saya temukan di gudang lalu entah kenapa tiba-tiba saya tendang, seperti warga memukul bocah dekil berkulit gelap yang di teriaki seorang ibu serupa toko Mas berjalan Copet. Kenapa daun itu hijau? Kenapa tidak merah? Kenapa tidak putih? Kenapa tidak merah putih, seperti warna bendera negara saya yang katanya sudah hampir 65 tahun merdeka, yang katanya memiliki pemimpin-pemimpin yang pintar menyembunyikan bangkai tikus seperti 2 tikus hitam yang lebih hitam dari si bocah copet yang di pukuli masa gara-gara si ibu toko mas meneriakan pekerjaan si bocah yang tidak sehitam tikus yang membuat saya terjaga hingga pukul tiga pagi. Kenapa, kenapa, kenapa.. Kenapa saya banyak bertanya kenapa, padahal belum tentu ada satu orang pun peduli dan sudi membaca tulisan ini yang ternyata setelah saya baca kembali tidak ada isi dan makna yang bisa saya sampaikan ke ana...

May Songs..

1. Bob Marley - Jammin 2. Owell - Bad Day 3. Munthe and The White List - Ugly 4. U2 - Where The Street Have no Name 5. Endah N Resa - Take Me Home 6. The Paps - When We Meet 7. Panas Dalam - Budak Sholeh