Skip to main content

Kenapa Saya harus PeduLi

Rasanya saya sudah bosan mendengar kata-kata negatif orang lain tentang saya, orang-orang yang bahkan tidak kenal dengan saya sama sekali. Mereka terlalu menilai saya dari kaca mata berlensa minus mereka, mereka yang mungkin saja baru saya kenal 3 detik dari sebuah jabatan tangan dan mungkin ciuman basah tiga menit itu, bertingkah layaknya orang yang memberi saya air susu dan mengganti popok basah saya selama bertahun-tahun.

Mengapa saya harus hidup diantara orang-orang yang sangat baik dan tenggang rasa sehingga terlalu perduli terhadap urusan orang lain melebih urusan hidup mereka yang bodoh. Tidak bisakah saya sejenak menikmati segala urusan pribadi saya tanpa ada orang yang berkomentar.

Bukankah kita hidup di Bumi yang luas dengan gunung, lautan dan jutaan hektar area hutan yang bisa kita jadikan tempat berteduh dan mengurusi urusan kita sendiri, bukan ruangan persegi 3x3 yang dengan terpaksa harus diisi oleh dua puluh lima orang yang harus saling bunuh untuk mendapatkan daging tikus putih yang bersembunyi di balik lemari bambu reyot.

Tidak bisakah saya berdiam sendiri lalu tertawa simpul diantara keramaian tangis dan gibah para pengantar jenazah yang lalu lalang di pemakaman umum, menikmati lelucon-lelucon bodoh buku saku lusuh tanpa halaman depan yang mungkin ditulis oleh orang tua berbungkus kain putih yang sedang berada didalam keranda mayat yang sedang saya pandangi sekarang.

Comments

fuad hasan said…
teu nanaon, biasa weh loba gosip tidak sedap..

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...