Skip to main content

Negeri Paket Hemat

Keadaan negri yang saya tempati ini, yang katanya berlambang burung garuda, dapat saya ibaratkan layaknya restoran cepat saji dimana menu yang disajikan kurang variatif dan umumnya ditawarkan dalam bentuk paket yang katanya hemat, dimana jika membeli ayam sudah sepaket dengan nasi dan softdrink, atau paket lain yang juga ada nasi dan ayam serta soft drink ditambah sedikit cabai hijau atau gula pasir.

Seperti semua tokoh masyarakat mendadak mengalami penyakit latah, sehingga selalu mengikuti dan melakukan hal yang sama dengan orang lain. Didalam dunia music sepertinya sulit bagi saya untuk tidak mendengarkan lagu-lagu mellow dengan tema perselingkuhan yang dinyanyikan anak muda berpakaian indies dengan rambut spike. Sepertinya semakin banyak tumbuh band-band menyanyikan lagu cengeng beraroma melayu.

Memasuki bulan ramadhan semua orang berlomba menyanyikan lagu religius dari anak kemarin sore masih jadi artis cilik, pedangdut, pemabuk sampai ustad. Untuk apa ustad bernyanyi bukankah seharusnya mereka mengajar ngaji. Jika melihat televisi kita seperti melihat bahwa hampir semua stasiun televisi mempertontonkan sinema elektronik dengan tema-tema munafik yang sama. Jika dilihat kebelakang hampir semua stasiun TV menampilkan acara-acara pencarian bakan instan dari dangdut, lawak, penyanyi yang dijadikan pesinetron sampai berkutbah. Didalam dunia politi sepertinya timbul kelatahan dimana artis berlomba menjadi politikus.

Entah sampai kapan kita akan disuguhi hal-hal yang seragam dalam satu paket yang dikatakan hemat. Mungkin dalam waktu-waktu kedepan hal itu bisa berubah, mungkin dalam dunia music akan ada pemusik seperti naïf yang berani tampil beda, atau akan ada acara-acara televisi lain yang menawarkan sesuatu yang berbeda, tidakkah kita bosan setiap hari menonton acara gossip yang tidak penting. Semoga di masa yang akan datang Negara kita bisa diibaratkan seperti warung tegal dengan menu yang beraneka ragam dimana kita warga Negara diibaratkans ebagai pembeli yang bisa bebas memilih menu makanan tanpa ada embel-embel paket hemat

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...