Skip to main content

Ketika Hujan Turun



Langit sore itu begitu kelabu, awan-awan pengangkut butiran air hujan yang sedari tadi bergelantungan di langit tampak sudah terlalu lelah membawa butiran air tersebut lebih lama lagi. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya butiran-butiran air itu turun dengan lembut, membasahi setiap yang dia temui.

Seorang bapak berkaos singlet dan bertato bunga di lengan kanan, tampak memacu motornya dengan kecepatan melebihi rata-rata pengedara lain, ia seperti tidak mempedulikan keadaannya anak kecil yang diboncengnya yang sedari tadi mengibarkan bendera putih bertuliskan “ketakutan” sambil tidak lupa terus memeluk erat orang yang duduk di depannya. Beberapa pengendara motor lain justru segera memperlambat laju motor mereka untuk kemudian menepi, ada yang langsung mencari tempat berteduh, ada juga yang langsung dengan sigap membuka bagasi dan mengeluarkan jas hujan dan melanjutkan perjalanan.

Ada juga sepasang manusia yang mungkin suami istri, sibuk menggelar terpal berwarna biru untuk menutupi bangku dan meja di belakang gerobak bertuliskan Gudeg Jogja Yu Neem. Seorang wanita paruh baya yang sore itu berpakaian batik yang sibuk dengan berbagai macam kantong plastik, kalau diperhatikan mungkin ada sekitar lima sampai tujuh buah yang didominasi warna hitam. Dia tampak setengah berlari menuju halte bus yang sejak tadi sudah dijejali orang-orang.

Di sudut yang lain tampak sepasang manusia lain yang mungkin sepasang kekasih berteduh di bawah atap kios rokok yang tidak terlalu lebar, tangan mereka tampak erat bergandengan, mata mereka terus memperhatikan setiap butir air yang jatuh walau sesekali mereka saling pandang dan saling melemparkan senyum. Saya perhatikan, tidak sedetikpun mereka melepaskan ikatan tangan mereka.


Waktu terus berlalu dan langit yang awalnya berwarna abu-abu kini perlahan hitam. Lampu-lampu kota mulai bertugas menggantikan fungsi matahari. Kendaraan yang lalu lalang mewarnai setiap butir air yang jatuh, ada yang menjadikannya kuning, putih, ada juga yang menjadikan butiran itu berwarna merah. Sepasang manusia yang mungkin kekasih tadi akhirnya memutuskan untuk berjalan melewati hujan yang belum juga mau berhenti. Sang wanita tampak berjalan menunduk dan sang pria tampak menutupi kepala kekasihnya dengan satu tangan. Mereka berjalan bersama tanpa pernah melepaskan genggaman tangan mereka.

 17 November 2012
Di balik Jendela di sudut kota Yogyakarta


 




Comments

Popular posts from this blog

Innovative Leadership

Perubahan terjadi setiap saat tanpa disadari ataupun tidak. Perubahan terjadi dengan sangat cepat terjadi seiring dengan terjadinya globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah organisasi untuk senantiasa melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Seorang pemimpin dapat menjadi tolak ukur mampu atau tidaknya sebuah organisasi bertahan dan bersaing menghadapi perubahan zaman. Di era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kemampuan sebuah organisasi untuk melakukan inovasi dapat menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk senantiasa meningkatkan daya saing dari organisasi tersebut, kemampuan pemimpin untuk melakukan inovasi dalam organisasi menjadi upaya yang harus dilakukan. Pemimpin dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi cerdas untuk meningkatkan daya saing organisasi tersebut. Pemimpin yang inovatif adalah pemimpin yang mampu berpikir inovatif yang mampu membuka peluang terhadap ide-ide baru ...

tes kepribadian

Jangan curang dengan mengintip terlebih dahulu jawabannya. Otak kita itu seperti parasut. Bekerja dengan baik jika dalam keadaan terbuka. Sangat menyenangkan untuk dilakukan, tapi Anda harus mengikuti instruksinya secara perlahan-lahan. Ucapkan keinginan Anda sebelum memulai tes! Perhatian !!!! Jawablah pertanyaan berikut sesuai dengan pilihan hati Anda sendiri. Hanya terdapat 4 pertanyaan dan jika Anda mengintip semua sebelum Anda menyelesaikannya, Anda tidak akan mendapat jawaban yang jujur mengenai diri Anda. Arahkan ke bawah secara perlahan, jawablah semua tes secara berurutan dan jujur. Jangan mengintip pertanyaan nomor berikutnya jika belum menjawab jawaban yang di atasnya. Gunakan pensil dan kertas untuk menulis jawaban Anda! Anda akan memerlukannya pada saat ingin mengetahui jawaban yang jujur tentang Anda. Semua jawaban akan menceritakan banyak hal tentang Anda sendiri. Jangan takut, ini hanya tes personality Dalai Lama .... :)) PERSONALITY TEST : Ingat tulis jawab...