Skip to main content

antara paralelisme dan keping-keping hidup


Ketika saya masih duduk di sekolah dasar kakak lelaki saya mengajarkan saya tentang bagaimana konsep dasar dari sebuah film kartun dimana saya menggambarkan 5 gambar di tiap sudut halaman buku sinar dunia saya, untuk kemudian setiap halaman tersebut dibuka dengan cepat sehingga gambar tampak bergerak.
Bukankah konsep sederhana dari pembuatan film kartun tersebut merupakan gambaran sempurna mengenai bagaimana kita sebagai manusia yang utuh menjalani hidup di dunia yang paralel. Bukankah hidup kita merupakan potongan-potongan gambar yang kita jalani setiap detiknya.
Sesungguhnya pernah terpikir oleh saya bahwa saat ini ada potongan lain dalam hidup saya yang berada ditempat lain, baik yang sudah tersusun ataupun menunggu untuk disusun. Bayangkanlah sebuah meja kayu berbentuk persegu panjang yang diatasnya berserakan potongan-potongan hidup saya, ada saat saya balita, saat saya jatuh cinta untuk pertama kalinya. Disudut kiri atas meja tersebut dapat dilihat bagian hidup saya dimana saya masih duduk bersekolah di taman kanak-kanak, di dekat bagian tadi tampak bagian hidup saya dimana saya menikahi seorang gadis atau janda yang entah siapa. Sementara itu di tempat lain diwaktu yang sama tampak keping hidup saya yang lain dimana tampak saya sedang menghabiskan waktu sore bermain bola di tanah kuburan belakang gang masjid, atau tampak ketika saya dan teman-teman saya pergi ke pasar kota kembang untuk membeli beberapa keping film miyabi ataupun jika boleh berandai-andai dalam waktu yang sama ketika saya bersekolah, tamapk ditempat lain saya sedang menghabiskan waktu sore dipinggir pantai Jamaica menari bersama Mariana Renata.
Pikiran saya sempat berkata bahwa sesungguhnya dalam satu rentang waktu yang sama terjadi beberapa kejadian yang berbeda yang dialami oleh elemen dan individu yang sama, jadi mungkin saja ada saya yang lain sedang bernyanyi bersama kamu disana

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...