Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2008

Bittersweet Symphony

Sebelum saya menulis tulisan-tulisan busuk ini biarkan saya meminta izin sejenak kepada bapak Richard yang telah mengarang lagu berjudul Bitter sweet symphony, sehingga membuat saya berpikir untuk pergi ke depan PC untuk kemudian menulis tulisan tidak penting ini. Setelah mendengarkan lagu dari the verve ini saya sejenak berpikir tapi memang tidak terlalu dalam, bahwa sebenarnya dunia merupakan kumpulan sinergi dari hal hal pahit (bitter) dan manis (sweet), Semua hal yang ada didunia diciptakan berpasang-pasangan ada wanita yang katanya dari mars dan lelaki yang katanya dari venus (atau kebalik?), ada gelap ada terang, ada tangis ada tawa, ada sedih ada bahagia, ada menang ada kalah bahkan ada persib ada persija. Semua hal yang saya sebutkan diatas merupakan pasangan yang saling membutuhkan kecuali untuk pasangan terakhir yang saya sebutkan, (sepertinya si biru tidak butuh yang berwarna oranye hehehe), Tidak akan ada yang namanya manis jika tidak ada pahit, Seorang Icuk Sugiarto...

Life is fuLL of choice..

Dalam film nya Tom Hanks pernah berkata life is like a box of chocolate, kita harus dapat memilih untuk dapat maju. Tetapi saya lebih suka mengatakan bahwa hidup itu seperti sekotak pensil warna, dimana terdapat banyak pilihan warna untuk kita pilih. Manusia selalu ditakdirkan untuk dapat memilih apa yang mereka rasa baik untuk dirinya atau orang lain. Jauh sebelum kita bisa berjalan dan berbicara kita telah diberi hak untuk memilih, seperti rasa susu kaleng apa yang kita minum, jika kita suka kita diam dan jika tidak suka kita tinggal menangis. Di kemudian saaat kita mulai beranjak besar kita akan belajar memilih permainan apa yang kita suka di Taman kanak-kanak, sepak bolah kah?, main karet kah?, Saat kita di sekolah dasar mungkin pilihan masih berkutat pada kepentingan kita sendiri, Saat kita mulai mengenal cinta monyet di SLTP maka pilihan kita mungkin berkisar tentang wanita mana yang kita sukai, pelajaran apa yang kita suka , warna tas sekolah apa yang akan kita gunakan, berlan...

two Thumbs Up..

Hari Rabu kemarin, dengan tujuan melihat pameran SAP di Manhattan Hotel, saya pergi ke Ibu Kota yang katanya lebih kejam dari pada ibu tiri, Sambil menunggu macet saya iseng-iseng mendengarkan radio yang dulunya bernama MTV on Sky, ternyata di radio tersebut sedang diwawancara seorang pemuda berprestasi yang telah membuat suatu program Screen Reader untuk telepon genggam dan Personal Computer. Dan ahli dalam bermusik dan design So what everybody can do that!! Tetapi setelah disimak lebih mendalam orang yang diwawancara tersebut adalah seorang tunanetra, wow can u Imagine that!!, seorang tuna netra yang memiliki hobi nonton bioskop, dan membaca buku ini dengan bahasa assembler lancar menciptakan suatu teknologi baru screen reader. Salut buat Rama Aditya. Beliau dengan segala kekurangannya bahkan mendapatkan pengharagaan sebagai tuna netra terbaik di Asia. Dan baru-baru ini beliau mendapat penghargaan dari MURI sebagai penulis buku tercepat (24 Jam). Pria yang mengaku memiliki some...

Bandung Ku..

Hari minggu kemarin diseluruh wilayah kota Bandung serempak digelar acara pemilihan Walikota Bandung kota kembang ini. Melihat itu saya berpikir akan seperti apa Paris Van Java ini nantinya. Jargon kota Bandung selalu berubah seiring dengan bergantinya Pemimpin, Sewaktu Saya duduk di sekolah dasar saya ingat bahwa semboyan kota Bandung itu “BERSEKA” (Bersih Sehat Kayungyun). Kemudian Sewaktu saya SMU yaitu saat Bandung dipimpin oleh AA Tarmana bandung itu kota “BERHIBER” (Bersih HiJau Berbunga). Seiring dengan perpindahan jabatan dari AA Tarmana ke Dada Rosada saat itu Bandung menjadi kota “BERMARTABAT” (Bersih Makmur Taat Bersahabat). Kenapa selalu diawali kata bersih apakah Bandung memang bersih apakah mereka lupa dengan sampah yang menggunung di leuwi Gajah sana. Sungguh Menarik menantika Jargon kota Bandung selanjutnya apakah Akan berubah layaknya perubahan-perubahan jargon iklan Provider Telepon Genggam. Apakah Akan kembali diawali dengan kata “Bersih”. Mari kita nantikan hasil d...

Port of Lima

Menarik mendengar album kedua dari Sore yang bertajuk Ports of Lima , dari materi album ini. “ Bogor biru ” diplot menjadi lagu pembuka pada aLBum ini. Seperti mengajak kita untuk mengenang indahnya jatuh cinta pada pandangan pertama. Lagu berlanjut pada tembang “ Senyum dari selatan ” kemudian dilanjutkan dengan tembang yang sedikit mendayu dayu “ Merintih Perih ”. Dilanjutkan dengan tembang yang juga dijadikan soundtrack film Quickie Express “ Essensimo ” tembang-tembang terus berlanjut samapai pada akhirnya kita tidak pada lagu yang menjadi favorit saya “ setengah Lima ” yang membuat kita tidak sadar telah memutar balik lagu ini pada cd player kita. “ Karolina ” akhirnya menjadi lagu penutup dari album yang tepat untuk didengarkan saat sore hari sekitar pukul 16:30 sambil membaca buku favorit ditemani wangi teh melati dan goreng pisang.

Bandung Loveable City

Bandung Sekarang: Macet Panas Riwueh Rusuh Sepakbola Jalan Butut Sampah Bandung dulu: Hijau dan Berbunga Asri Tertib aman dan nyaman Dingin Tapi Bandung tetep Loveable kan??