Skip to main content

Masturbasi #1 - Menulis


Kalau ada yang bertanya kenapa saya suka menulis?
Saya akan menjawab karena the sense of escape yang ditimbulkan pada saat saya menulis.

Kalau hidup ini saya ibaratkan penjara dengan jeruji-jeruji semacam kuliah, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya, maka saat-saat menulis itu bisa saya ibaratkan saat-saat saya melarikan diri sejenak. Menyelinap keluar penjara untuk sementara saja, mungkin hanya pergi ke halaman, mungkin pergi membeli secangkir kopi atau mungkin pergi ke Bali seperti apa yang Gayus lakukan. Menulis itu ibarat melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang ingin saya tuju, ke tempat dimana saya bisa menjadi siapapun yang saya mau, dan melakukan apa yang saya mau. Ke tempat dimana saya tidak perlu takut untuk menjadi saya, hanya karena takut dianggap tidak normal. Ke tempat dimana saya bisa terbang tanpa perlu memiliki sayap atau tiket pesawat.

Buat saya menulis juga ibarat masturbasi tanpa perlu merasa berdosa. Walaupun saya bukan penulis, tapi ketika saya menulis sesuatu, entah itu sebuah cerita, puisi, esai, atau bahkan status twitter, selalu ada perasaan menyerupai orgasme yang tidak bisa lagi digambarkan. Perasaan lega bercampur dengan kebahagiaan. 

Mungkin karena perasaan-perasaan itulah akhirnya sampai sekarang saya masih menjadikan menulis sebagai candu yang tidak ingin saya hilangkan, kegiatan yang harus saya lakukan karena memang saya butuhkan. 

Selalu ada ada hal-hal yang hilang ketika saya berhenti menulis.

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...