fuadhsan

Ketika lelah beristirahatlah Ketika gelap, nyalakan api Ketika haus, minumlah Ketika panas, berteduh saja Begitu juga kalau hujan turun Ketika gatal, garuk saja Ketika sunyi dan hujan turun, diam saja sebentar Lalu ketika kata-kata sudah habis Bernyanyilah.. - Payung Teduh -

Semua hal ada dalam sepak bola. Trompet memekakan, kembang api yang ditembakan, dan api suar yang dilambai-lambaikan dari atas pagar pembatas oleh lelaki kurus tak berbaju itu adalah perayaan kegembiraan . Bendera raksasa yang berkibar-kibar adalah psikologi . Mars penyemangat yang gegap gempita adalah seni . Orang-orang yang duduk di podium kehormatan -- di tempat yang paling nyaman menonton bola -- adalah politik , dan orang-orang berdasi yang sibuk dengan telepon genggamnya di belakang jajaran politisi itu adalah bisnis . Lelaki kurus tadi, yang sehari-hari berdagang asong di gerbong kereta listrik Bogor-Jakarta, menabung lama demi membeli tiket menonton PSSI lalu berteriak mendukung PSSI sampai habis suaranya, hingga peluit panjang dibunyikan, adalah keikhlasan , Para pemain menunduk untuk berdoa adalah agama . Penjaga gawang memeluk tiang gawang sebelum bertanding adalah budaya . Ratusan moncong kamera yang membidik lapangan adalah sejarah . Ayah yang membawa anak-anaknya untuk...

Pernahkah kamu membayangkan sebuah dunia tanpa gravitasi Dunia di mana saya tidak perlu lagi untuk takut terjatuh Tidak perlu lagi menangis karena terjatuh dan hancur Tidak perlu lagi merasa bangga hanya karena sedang terbang tanpa sayap Dunia di mana jatuh cinta tidak beranalogi terbang Dan patah hati tidak lagi beranalogi jatuh Di sini terbang dan jatuh sama saja Mereka satu. Hampa..tanpa makna..

If its written down Then no one can erase And if things go right We might just have a chance And if things go right I might just hold your heart  - Adhitia Sofyan  (Sudden Wonderland, 2012) -

“How simple life is. It's as simple as this: you're hungry and you eat, you're full and you shit. Between eating and shitting, that's where human life is found." -Pramoedya Ananta Toer-

When the solution is simple, God is answering. -einstein- 

Sayang, akhir pekan telah tiba, mari segera berangkat.  Bertamasya di ibu kota,  Naik sepeda berkeliling kota tua. Menghabiskan sekotak makan siang bersama Berjalan di bawah langit jingga Tertawa dan bertukar cerita Tersenyum dan jatuh cinta Kita bahagia karena kita berdua

Life is full of choice. Choose life and its reasons Choose cough medicine, the type of shampoo , toothpaste, until  what kind of meal for breakfast, Choose the type of phone and it's provider , wide screen televisions, laptops , glasses frames , twitter account name , e-mail name Choose a hobby , chose football clubs , musicians and writer idol , Choose college majors , careers , jobs Choose which path will be taken to work , what to wear , what shoes , until the type and color of panties to wear Choose friends, best friends, girl friend Choose dating place , topic of conversation, kind of movies to watch together Choose th e bride , the wedding date, wedding organizer , pre wedding photographer, and accompaniment Choose teh first house, choose the type and number of vehicles Choose life.. Choose your future.. But I chose not to choose life. I chose something else What is the reasons? There are no reasons. Who needs reasons when you...

And when I go all the way I found myself all alone

Saya baru saja selesai membaca sebuah artikel yang berisi tentang betapa menyenangkannya berbagi. Ada tips yang menarik yang dituliskan dalam artikel tersebut, tips tentang hal-hal yang perlu kita lakukan untuk merasakan sedikit kebahagiaan. Berikut ini saya tuliskan kembali tipsnya. 1. Sesekali berilah tips kepada pelayan warung atau restoran 2. Beli beberapa set crayon lalu sumbangkan ke taman kanak-kanak 3. Bayar ongkos bus seseorang yang terlihat membutuhkan 4. Ajak pegawai/bawahan untuk makan siang bersama 5. Kartu diskon, voucher, atau hadiah yang belum digunakan, cobalah masukan ke kotak pos orang secara acak 6. Bayar ongkos tol mobil di belakang anda.

If you can't explain it simply, you don't understand it well enough.  -einstein-

Kalau sedang ada masalah atau ada yang dipikirkan hingga membuat saya gundah, biasanya saya selalu menyempatkan diri untuk pergi ke tempat-tempat tertentu mungkin stasiun kereta, mungkin lapangan sepak bola, mungkin jembatan penyebrangan, ruang hijau kota, atau bahkan hanya di teras rumah. Apa yang saya lakukan hanya duduk diam, lalu memperhatikan sekitar, terkadang fokus hanya memperhatikan satu objek, namun tidak jarang juga fokus beberapa objek. T erkadang saya memperhatikan benda mati seperti kolam ikan, bangku kosong, mangkuk legendaris bergambar ayam jago yang baru saja diletakan di pinggir ember hijau milik sang tukang mie ayam atau bahkan saya hanya memperhatikan beberapa botol minuman plastik kosong yang berserakan disekitar tempat sampah. Namun saya lebih sering memperhatikan yang bernyawa, kucing hitam yang mengigit tikus buruan, sekelompok anak kecil yang bermain sepak bola, seorang ibu yang kerepotan membawa belanjaan dalam belasan kantong plastik, sepasang pelaja...

Kalau ada yang bertanya kenapa saya suka menulis? Saya akan menjawab karena the sense of escape yang ditimbulkan pada saat saya menulis. Kalau hidup ini saya ibaratkan penjara dengan jeruji-jeruji semacam kuliah, pekerjaan, dan tanggung jawab lainnya, maka saat-saat menulis itu bisa saya ibaratkan saat-saat saya melarikan diri sejenak. Menyelinap keluar penjara untuk sementara saja, mungkin hanya pergi ke halaman, mungkin pergi membeli secangkir kopi atau mungkin pergi ke Bali seperti apa yang Gayus lakukan. Menulis itu ibarat melakukan perjalanan ke tempat-tempat yang ingin saya tuju, ke tempat dimana saya bisa menjadi siapapun yang saya mau, dan melakukan apa yang saya mau. Ke tempat dimana saya tidak perlu takut untuk menjadi saya, hanya karena takut dianggap tidak normal. Ke tempat dimana saya bisa terbang tanpa perlu memiliki sayap atau tiket pesawat. Buat saya menulis juga ibarat masturbasi tanpa perlu merasa berdosa. Walaupun saya bukan penulis, tapi ketika...

A wise man once said: If there is a fork in the road... Take it! But, He failed to mention which way to turn. How did we come to be here right now? How far back does it go? The unbroken chain of forks in the road. I guess I'm asking, was I always going to be here? Asking these questions? Or could it all have been different. If just one person on the way here. Had taken a different fork?

1. Tokyo Lights Fade Away 2. Mother 3. Place I’ll Never Be 4. Sudden Wonderland 5. Rainbows & Starlight 6. World Without A Sky 7. Secrets of the World 8. September 9. Promises 10. You’re in Town 11. Words & Stories