Skip to main content

Mahasiswa

Kalau saya perhatikan semakin lama status sosial mahasiswa di masyarakat mengalami degradasi nilai yang cukup signifikan. Dulu. Waktu presidennya masih bukan yang sekarang, yang lebih kurus. Yang suka pake peci. Mahasiswa itu identik dengan kaum terpelajar, kaum pintar. Pemuda harapan bangsa, kaum yang bisa membawa perubahan bangsa ke arah yang lebih baik. Mungkin secara sosial mahasiswa itu derajatnya lebih tinggi dari pada RT atau RW, mungkin setingkat Lurah atau Kades.

Punya status mahasiswa pada masa itu bisa jadi sangat membanggakan. Banyak gadis-gadis yang bangga punya kekasih mahasiswa, kalau lulus punya masa depan cerah, bisa di panggil aa insinyur atau aa dokter randus, atau mungkin aa sarjana. Bahkan saking bergengsinya status mahasiswa, ketika itu banyak film-film menceritakan tentang kehidupan mahasiswa ada PSP, warkop, atau bahkan Rano Karno.

Tetapi sekarang, ketika katanya zaman semakin mau, ketika orang bawa-bawa tablet kemana-mana, ketika presidennya sudah ganti. Mahasiswa tidak lagi identik dengan status-status di atas, mahasiswa sekarang lebih identik dengan urakan, kere, miskin. Status mahasiswa sekarang sering kali dijadikan alasan untuk membayar segala sesuatunya dengan murah, bayar bis maunya lebih murah, beli barang nawar ke yang jualnya "Aduh kasih murah dong bu, masa sama mahasiswa gak di kasih diskon". Tempat-tempat makan khusus mahasiswa juga identik dengan kuantitas yang utama dan kualitas nomer dua.

Kenapa mahasiswa-mahasiswa itu harus pake alasan mahasiswa untuk membayar segala sesuatunya lebih murah, kenapa tidak pake alasan lain, alasan pengangguran mungkin, atau pengemis, atau korban penipuan, atau apapun yang mungkin lebih meyakinkan ketidak berdayaanya. Atau status mahasiswa itu lebih patut dikasihani? Jangan-jangan nanti pengemis di perempatan-perempatan malah ngaku mahasiswa biar dikasih. "Pak, bu kasihan saya mahasiswa belum makan, uang habis di pake foto kopi" atau mungkin nanti di angkoty kita bisa menemui tiba-tiba ada orang pake baju koko naik bawa kencleng bawa surat keterangan mahasiswa terus minta sumbangan..
"

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...