Skip to main content

Punk Rock Malaikat

Malaikat itu ada dimana-mana, mereka tak selalu cemerlang, mereka tak selalu bersayap dan tak selalu merendam bajunya dengan bayclin. Terkadang mereka itu berjalan dengan kedua kaki mereka layaknya manusia biasa, terkadang mereka itu dekil, kusam, berambut gimbal dan berpakaian seperti Sid Vicious dengan kaos belel seharga 15 ribu rupiah yang mereka beli di pasar Gede bage melewati perdebatan sengit 15 menit untuk mendapatkan sebuah kata mufakat.
Hari ini saya melihat mereka berjalan berkelompok dengan kaos hitam bersablon plastisol berlogo grup Band dengan celana serba ketat. Tampak salah seorang dari mereka membawa gitar, dengan gayanya yang tampak jelas mencoba mengikuti gaya Gitaris Blink 182, ia dengan penuh percaya diri mengiringi teman-teman nya menyanyikan lagu-lagu Indonesia terbaru berirama Melayu.
Tampak sebuah kotak berbahan kardus berukuran monitor tabung 17 inchi di bawa oleh salah seorang dari mereka, kotak yang dihiasi foto-foto seorang bayi perempuan berumur 9 bulan yang membutuhkan cangkok hati. Mereka rupanya sedang berkeliling mengamen yang hasilnya akan mereka sumbangkan kemudian terhadap bayi tersebut. Tanpa lelah mereka terus berjalan dan bernyanyi sambil sesekali memohon bantuan kepada beberapa anak mudah yang berkumpul.
Orang-orang terkadang menilai mereka sebagai anak muda yang semrawut dan seenaknya yang hanya peduli pada dua hal yaitu musik dan cara berpakaian. Kaum-kaum mayoritas menganggap mereka hanya mencari perhatian, dan tentunya memandang sinis terhadap keminoritasan mereka.
Tapi lihatlah mereka, pada kenyataannya mereka sekarang sedang berjuang meolong kaum yang perlu di tolong. Mereka berdiri tegak membela kaum yang tertindas oleh kaum-kaum mayoritas yang bertuhankan harta dan tahta. Lihatlah mereka dengan hati-hati malaikat menolong kaum sesame yang terkadang terlupakan.


Bicaralah..
Jangan hanya berdiri lalu jatuh dan terinjak
Lalu Kemudian diam dan berdiri dan jatuh kembali

Bicaralah..
Jangan biarkan mereka tertawa melihat keminoritasan kita
Jangan biarkan mereka merasa benar
Hanya karena mereka mayoritas
Jangan biarkan mereka merasa hebat
Hanya karena banyak orang seperti mereka

Bicaralah
Jangan hanya diam lalu jatuh dan terinjak

Comments

Popular posts from this blog

Fuad dan Hasan berbicang diatas motor..

Fuad : geus ngadengekeun Feist? Hasan: Geus, alusnya musikna, jempol lah.. Fuad : Owell oge alus Hasan: Naon nu alus? Fuad : Musikna Hasan: Enya Alus, ngan kurang terkonsep dengan baik jeung mentah.. Fuad : Eta Pisan.. Hasan: Mun ceuk ibu hamil mah ngeunaheun owell tah.. Fuad : Naha? Hasan: Ibu hamil pan resep nu atah-atah kitu.. Coba weh ibu hamil salapan bulan titah nu keur nangtung titah ngadengekeun musik owell, pasti ngomongna ngeunaheun.. Fuad : Naha bisa? Hasan: Bisa lah, coba maneh talian kalapa 4 weh kana beuteung terus nangtung trus dengekeun lagu owell, pasti ngomong ngeunah-ngeunah weh meh gancang da hayang buru-buru diuk. Boro-boro ngadengekeun bener, nu aya ge mikiran kalapa weh beurat.. Setelah itu Fuad dan Hasan tertawa sendiri diatas motor...

Pernahkah...

Pernahkah anda menatap orang-orang Terdekat anda saat ia sedang tidur??? Kalau beLum.. Cobalah Sekali saja menatap mereka Saat mereka sedang tidur... Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar Dan paling jujur dari seseorang… Seorang artis yang ketika dipanggung Begitu cantik dan gemerLap pun, Bisa Jadi akan tampak polos dan jauh berbeda jika Ia sedang tidur.. Orang paling kejaM di duNia pun boleh jadi Jika ia sedaNg tidur tidak akan tampak wajah BengisNya… PerhatikanLah ayah Anda saat beLiau sedaNg tidur SadariLah, betapa badan yang duLu kekar dan gagah itu pun kini semakin tua dan ringkih,,, betapa rambut-rambut putih semakin menghiasi kepalanya,,, Betapa kerut meRut mulai terpahat di wajahNya.. Orang iniLah yang tiap hari bekerja keras Untuk kesejahteraan kita, anak-anakNya… Orang inilah, reLa melakukan apa saja Asal perut kita kenyang dan Pendidikan kita Lancar.. Sekarang, beraLihlah… LihatLah ibu aNda.. Hhmmph… KuLit N...