Skip to main content

Filosofi TAI

Sebagian orang belajar mengenai hidup pada karya tulis para filsuf-filsuf terkenal, pada petuah- petuah orang bijaksana yang dituakan. Sebagian orang lagi belajar mengenai filosofi hidup pada film-film atau buku-buku popular. Ada yang bilang Life is a box of chocolate, kita tidak pernah tau apa yang akan kita dapat. Ada yang mengibaratkan hidup itu seperti masuk ke toko buku dimana ada buku yang berisi ringan dan berisi berat. Ada yang bilang hidup itu adalah rangkaian proses pencarian kebahagiaan untuk kemudian melepaskan kebahagiaan yang lain. Macam-macam lah

Tapi pernahkah kita belajar hidup dari seonggok TAI?? Benda mati yang selalu ingin kita buang yang selalu ingin kita keluarkan dari dalam tubuh kita..

Cobalah belajar mengenai hidup dari seonggok TAI yang memiliki pendirian dan prinsip yang kokoh dan kuat dan menghargai betul jati dirinya. Sebuah TAI tidak pernah mempermasalahkan bentuk fisiknya, mau bulat, mau kotak atau bahkan mau berbentuk monaspun tetap saja dia disebut TAI yang memiliki sifat dan kesan yang sama. Mau berwana hitam, kuning, padat atau cairpun tetap saja ia akan di panggil TAI.

Sebuah TAI pun tidak pernah mempermasalahkan asal usul dirinya. Mau dari pantat sapi, pantat semut atau bahkan pantat seorang Jenderal pun tetap saja dia menyebut dirinya TAI yang minta dikeluarkan dari tubuh untuk kemudian dibuang dan di singkirkan. Pernahkah kamu melihat kumpulan TAI berkelahi didalam septitank hanya karena yang satu berasal dari tubuh Negro dan yang satu lagi berasal dari tubuh seorang kulit putih. Tentu tidak, mereka akan saling mendukung dan melebur jadi satu dalam larutan air tinja.

Sebuah TAI pun sangat menghargai jati diriya. TAI tidak penah malu untuk menunjukan jati dirinya sebagai sebuah benda yang mengeluarkan bau tidak sedap. TAI selalu memberikan kesan yang sama di setiap tempat yang ia singgahi dan dia tidak pernah mau merubah kesan bau itu. Bukankah kita tidak pernah bertemu dengan TAI yang sedang berbelanja deodorant hanya karena dia ingin terkesan wangi.

Jadi belajarlah mengenai hidup dari TAI yang tidak pernah membeda-bedakan asal usul warna kulit atau bahkan bangsa kita, tidak membedakan baik atau buruknya rupa kita. Belajarlah dari TAI yang selalu memberikan kesan yang sama pada setiap tempat yang dia lewati, Belajarlah dari TAI yang tidak pernah ingin menghilangkan jati dirinya. Tidak perlulah mau belajar sesuatu dari TAI, bukankah dia juga sempat jadi bagian dari diri kita. Renungi dan pandangilah TAI itu lalu siram perlahan. Top of Form

Bottom of Form

Comments

Popular posts from this blog

Innovative Leadership

Perubahan terjadi setiap saat tanpa disadari ataupun tidak. Perubahan terjadi dengan sangat cepat terjadi seiring dengan terjadinya globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah organisasi untuk senantiasa melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Seorang pemimpin dapat menjadi tolak ukur mampu atau tidaknya sebuah organisasi bertahan dan bersaing menghadapi perubahan zaman. Di era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kemampuan sebuah organisasi untuk melakukan inovasi dapat menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk senantiasa meningkatkan daya saing dari organisasi tersebut, kemampuan pemimpin untuk melakukan inovasi dalam organisasi menjadi upaya yang harus dilakukan. Pemimpin dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi-inovasi cerdas untuk meningkatkan daya saing organisasi tersebut. Pemimpin yang inovatif adalah pemimpin yang mampu berpikir inovatif yang mampu membuka peluang terhadap ide-ide baru ...

Meet And Greet With Munthe..

Tanggal 15 January 2011 lalu di Braga Cafe And Craft berlangsung acara Meet and Greet with Munthe. Acara yang di gagas oleh Mbak Arien (Lady Underground Bandung) ini berlangsung dari pukul 19:00 - 22:00. Banyak audience dari kalangan media, musisi, orang awam (Red: non praktisi musik dan media) yang datang ke acara ini, beberapa diantaranya adalah eks gitaris Turtle Junior, Vokalis Cherry Bombshell, dan beberapa musisi underground asal Bandung serta praktisi musik tradisional. Sempat pikir oleh saya kalau bukan karena percintaan bodoh mungkin band yang saja manajerin (stupid accent) sudah bisa sebesar itu. Memiliki penggemar dan pendukung yang loyal yang memasang karya-karya band tersebut dalam pemutar MP3 nya. Tapi ya sudahlah mungkin memang begitu seharusnya. Di acara ini Munthe memainkan beberapa karyanya yaitu: 1. Shinking 2. I Love Bali 3. Perfect Hard Love 4. The Sun Has Sunset 5. Through The Sky 6. Moonshine On The Sky 7. Flower City Call 8. Running A Hard Breath 9. Pure 10. U...